Search Suggest

Mengenal lebih detail mengenai jenis-jenis batuan di Bumi

Baca Juga:

Dalam kesempatan kali ini, saya akan menyusun dokumentasi komprehensif mengenai jenis-jenis batuan di Bumi, lengkap dengan karakteristik, parameter geoteknik, sifat, dan kegunaannya, khususnya dalam konteks struktur bangunan dan bendungan urugan.

Penting untuk diingat bahwa "semua jenis batuan" sangat luas, karena variasi dalam satu jenis batuan bisa sangat besar. Saya akan menyajikan batuan-batuan utama yang paling relevan dalam konteks geoteknik dan konstruksi. Nilai-nilai parameter geoteknik adalah rentang umum dan dapat bervariasi drastis tergantung pada tingkat pelapukan, diskontinuitas, dan kondisi geologis spesifik.


Pendahuluan: Klasifikasi Batuan dalam Geoteknik

Batuan dikelompokkan menjadi tiga kategori besar berdasarkan proses pembentukannya:

  1. Batuan Beku (Igneous Rocks): Terbentuk dari pendinginan dan pembekuan magma (di bawah permukaan) atau lava (di permukaan).

  2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks): Terbentuk dari akumulasi dan sementasi fragmen batuan lain, mineral, atau sisa-sisa organisme.

  3. Batuan Metamorf (Metamorphic Rocks): Terbentuk dari transformasi batuan yang sudah ada sebelumnya akibat panas, tekanan, dan/atau aktivitas kimia.

Dalam geoteknik, kualitas massa batuan (Rock Mass Quality) jauh lebih penting daripada hanya batuan itu sendiri. Discontinuitas (retakan, sesar, bidang perlapisan) seringkali mengontrol perilaku geoteknik suatu massa batuan.


Dokumentasi Batuan, Karakteristik, Parameter Geoteknik, dan Kegunaan

I. Batuan Beku (Igneous Rocks)

Batuan beku umumnya keras, padat, dan memiliki kekuatan tinggi, menjadikannya pilihan utama untuk fondasi berat dan material konstruksi.

Jenis BatuanKarakteristik UmumParameter Geoteknik Khas (Rentang)Sifat & Kegunaan
GranitBerbutir kasar, kristalin, warna terang (pink, abu-abu), terdiri dari kuarsa, feldspar, mika. Sangat keras dan padat.UCS: 100-300 MPa E: 40-80 GPa ν: 0.15-0.25 φ': 35-50° c': 5-20 MPa γ: 25-28 kN/m³ k: 10⁻⁸-10⁻¹⁰ m/sSifat: Sangat kuat, tahan abrasi, daya serap air rendah, awet, estetis. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi untuk struktur sangat berat (gedung tinggi, bendungan beton). • Material: Agregat kasar berkualitas tinggi (beton, aspal), batu hias/arsitektural, material timbunan/urugan inti bendungan.
DioritBerbutir kasar, kristalin, warna gelap ke abu-abu, komposisi menengah antara granit dan gabro (plagioklas, hornblende, biotit).UCS: 90-280 MPa E: 35-70 GPa ν: 0.18-0.28 φ': 32-48° c': 4-18 MPa γ: 26-29 kN/m³ k: 10⁻⁸-10⁻¹⁰ m/sSifat: Mirip granit namun sedikit kurang kuat, cukup tahan abrasi. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi yang baik, sering digunakan sebagai agregat. • Material: Agregat untuk beton dan aspal, material urugan.
GabroBerbutir kasar, kristalin, warna sangat gelap (hitam ke hijau gelap), kaya mineral mafik (piroksen, olivin, plagioklas kalsik).UCS: 100-280 MPa E: 38-75 GPa ν: 0.20-0.30 φ': 30-45° c': 3-15 MPa γ: 27-30 kN/m³ k: 10⁻⁸-10⁻¹⁰ m/sSifat: Sangat padat, kuat, tahan aus. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi kuat, agregat berkualitas tinggi. • Material: Agregat untuk beton berat, ballast kereta api, material urugan.
BasaltBerbutir halus (afanitik), padat, warna gelap (hitam ke abu-abu gelap), terbentuk dari lava. Sering memiliki kekar kolumnar.UCS: 80-250 MPa E: 30-60 GPa ν: 0.20-0.30 φ': 30-45° c': 3-15 MPa γ: 27-30 kN/m³ k: 10⁻⁷-10⁻⁹ m/sSifat: Keras, padat, kuat, tahan cuaca. Kekar kolumnar dapat menjadi diskontinuitas signifikan. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi (jika kekar terkontrol), agregat utama untuk beton dan aspal, batu pecah, material urugan. • Material: Fiber basalt, batu hias.
AndesitBerbutir halus hingga porfiritik, warna abu-abu ke merah-ungu, komposisi menengah.UCS: 70-200 MPa E: 25-50 GPa ν: 0.22-0.32 φ': 28-42° c': 2-12 MPa γ: 26-29 kN/m³ k: 10⁻⁷-10⁻⁹ m/sSifat: Cukup kuat dan padat, sering ditemukan di daerah vulkanik aktif. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi, agregat, material urugan. Sering digunakan sebagai batu nisan atau patung.

II. Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks)

Batuan sedimen memiliki variasi sifat yang sangat luas, dari yang sangat lemah hingga cukup kuat. Sifat ini sangat tergantung pada ukuran butir, jenis sementasi, dan tingkat pemadatan.

Jenis BatuanKarakteristik UmumParameter Geoteknik Khas (Rentang)Sifat & Kegunaan
BatupasirButiran pasir tersemen, tekstur klastik, kuarsa dominan. Warna bervariasi. Porositas dan permeabilitas bervariasi tergantung sementasi.UCS: 20-150 MPa (lemah-kuat) E: 10-40 GPa ν: 0.20-0.35 φ': 25-40° c': 1-10 MPa γ: 20-26 kN/m³ k: 10⁻⁴-10⁻⁷ m/s (bervariasi)Sifat: Kekuatan sangat bervariasi. Jika tersemen baik: kuat, permeabilitas moderat. Jika sementasi buruk: mudah lapuk, permeabilitas tinggi. Perlapisan bisa menjadi bidang lemah. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi (jika kuat dan stabil), agregat (tergantung kualitas), material urugan. • Material: Batu bangunan, batu asah, sumber minyak/gas (sebagai reservoir).
BatulanauButiran lebih halus dari pasir, lebih kasar dari lempung. Tekstur klastik, terasa licin di tangan.UCS: 5-40 MPa E: 2-10 GPa ν: 0.28-0.40 φ': 20-30° c': 0.05-0.5 MPa γ: 19-24 kN/m³ k: 10⁻⁸-10⁻¹⁰ m/sSifat: Sedang hingga lemah, lebih rentan terhadap erosi dibandingkan batupasir, plastisitas lebih rendah dari lempung. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Umumnya tidak cocok untuk fondasi berat tanpa perbaikan. Bisa digunakan sebagai material inti kedap air untuk bendungan urugan (jika plastisitas moderat) atau material timbunan umum.
BatulempungBerbutir sangat halus, plastis, lunak hingga kaku. Mengandung mineral lempung. Sering berlapis-lapis.UCS: 1-20 MPa (sangat lemah-lemah) E: 0.5-5 GPa ν: 0.30-0.45 φ': 15-25° c': 0.01-0.1 MPa γ: 18-22 kN/m³ k: 10⁻⁹-10⁻¹¹ m/sSifat: Kekuatan rendah, plastisitas tinggi, permeabilitas sangat rendah, rentan terhadap pengembangan dan penyusutan. Perlapisan menjadi bidang lemah. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Umumnya tidak direkomendasikan untuk fondasi berat. Sangat baik sebagai material inti kedap air (impervious core) untuk bendungan urugan. • Material: Bahan baku keramik, genteng, bata, semen.
BatugampingTerbentuk dari kalsium karbonat (CaCO₃), sering mengandung fosil. Kekerasan bervariasi. Rentan terhadap pelarutan (karstifikasi).UCS: 10-120 MPa (lemah-kuat) E: 8-35 GPa ν: 0.25-0.35 φ': 28-40° c': 2-12 MPa γ: 22-27 kN/m³ k: 10⁻⁶-10⁻⁹ m/s (sangat bervariasi jika ada karst)Sifat: Kekuatan bervariasi, mudah larut oleh air asam, membentuk gua dan saluran bawah tanah (karst). Porositas dan permeabilitas sangat tinggi di zona karst. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi (jika tidak ada karstifikasi parah), agregat. • Material: Bahan baku semen, kapur pertanian, batu hias.
Konglomerat/BreksiTerdiri dari kerikil/kerakal/bongkah tersemen. Konglomerat (butiran membulat), Breksi (butiran menyudut).UCS: 25-180 MPa E: 12-45 GPa ν: 0.20-0.35 φ': 28-45° c': 2-12 MPa γ: 22-27 kN/m³ k: 10⁻⁵-10⁻⁸ m/sSifat: Kekuatan bervariasi tergantung kualitas semen dan fragmen. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi (jika sementasi baik), agregat kasar, material urugan.

III. Batuan Metamorf (Metamorphic Rocks)

Batuan metamorf seringkali sangat kuat dan padat, tetapi foliasi (struktur berlapis) atau lineasi dapat menciptakan bidang kelemahan anisotropik yang signifikan.

Jenis BatuanKarakteristik UmumParameter Geoteknik Khas (Rentang)Sifat & Kegunaan
GneissBerfoliasi kuat (pita-pita terang & gelap), berbutir kasar, kristalin. Terbentuk dari metamorfisme tingkat tinggi (misal: granit).UCS: 80-250 MPa E: 30-70 GPa ν: 0.18-0.28 φ': 35-50° c': 5-18 MPa γ: 26-29 kN/m³ k: 10⁻⁸-10⁻¹⁰ m/sSifat: Sangat kuat dan padat, tahan abrasi. Foliasi dapat menjadi bidang lemah jika tidak sejajar dengan beban. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi sangat baik untuk struktur berat, agregat berkualitas tinggi, material urugan. • Material: Batu hias, meja, lantai.
SekisBerfoliasi kuat (schistosity), mineral mika dominan. Butiran sedang hingga kasar.UCS: 30-100 MPa E: 15-35 GPa ν: 0.20-0.35 φ': 28-40° c': 2-8 MPa γ: 24-27 kN/m³ k: 10⁻⁷-10⁻⁹ m/sSifat: Kekuatan cukup hingga tinggi. Foliasi sangat dominan, menciptakan bidang kelemahan anisotropik yang signifikan. Rentan terhadap pelapukan sepanjang foliasi. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi (membutuhkan analisis stabilitas mendalam jika foliasi tidak menguntungkan), agregat (jika kuat). • Material: Batu hias (jarang).
KuarsitNon-foliasi, sangat keras, terbentuk dari batupasir kuarsa murni. Hampir seluruhnya kuarsa.UCS: 120-350 MPa E: 50-90 GPa ν: 0.10-0.20 φ': 40-60° c': 10-25 MPa γ: 26-28 kN/m³ k: 10⁻⁹-10⁻¹¹ m/sSifat: Sangat keras, sangat kuat, sangat tahan abrasi dan pelapukan, permeabilitas sangat rendah. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi terbaik untuk struktur paling berat, agregat premium. • Material: Batu asah, agregat untuk beton berkinerja tinggi.
MarmerNon-foliasi, kristalin, terbentuk dari batugamping termetamorfkan. Terutama kalsit.UCS: 20-150 MPa E: 10-45 GPa ν: 0.25-0.35 φ': 28-42° c': 3-15 MPa γ: 25-28 kN/m³ k: 10⁻⁷-10⁻⁹ m/sSifat: Kekuatan bervariasi. Rentan terhadap pelarutan asam (walau lebih rendah dari batugamping). Estetis. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi (jika kuat dan bebas karst), agregat (jarang). • Material: Batu hias/arsitektural (lantai, dinding, patung).
Sabak (Slate)Berfoliasi sangat halus (cleavage), dapat dipecah menjadi lempengan tipis. Terbentuk dari batulempung.UCS: 50-150 MPa E: 20-40 GPa ν: 0.20-0.30 φ': 25-35° c': 1-5 MPa γ: 27-29 kN/m³ k: 10⁻⁸-10⁻¹⁰ m/sSifat: Cukup kuat, impermeabel, mudah dibelah. Kegunaan: • Bangunan & Bendungan: Fondasi (jika stabil dan tidak ada bidang luncur yang tidak menguntungkan). • Material: Atap, lantai, papan tulis.

Implikasi Geoteknik untuk Struktur Bangunan dan Bendungan Urugan

1. Fondasi Bangunan Tinggi dan Struktur Berat

  • Pilihan Terbaik: Granit, Kuarsit, Gneiss, Gabro, Basalt (padat dan minim kekar), Batupasir yang tersemen kuat, Batugamping (tanpa karst parah).

  • Pertimbangan:

    • Kuat Tekan (UCS) tinggi: Mampu menahan beban berat tanpa deformasi berlebihan.

    • Modulus Elastisitas (E) tinggi: Meminimalkan penurunan diferensial.

    • Diskontinuitas: Sesar, kekar, foliasi, bidang perlapisan dapat mengurangi kapasitas dukung dan menciptakan potensi kegagalan geser. Orientasi diskontinuitas terhadap beban sangat krusial. Perlu dilakukan pemetaan diskontinuitas secara detail dan analisis stabilitas massa batuan (misalnya menggunakan metode seperti RMR, Q-system).

    • Pelapukan: Zona pelapukan (weathered zone) harus dihilangkan atau diperkuat karena memiliki kekuatan yang jauh lebih rendah.

    • Karst: Pada batugamping, investigasi geofisika dan pengeboran untuk mendeteksi rongga karst sangat vital.

2. Fondasi Bendungan Urugan (Embankment Dams)

  • Pilihan Terbaik: Batuan beku dan metamorf yang padat dan kuat, batupasir yang tersemen baik.

  • Pertimbangan:

    • Kuat Geser: Fondasi harus memiliki kuat geser yang memadai untuk menahan beban bendungan dan tekanan air, mencegah kegagalan geser atau luncur.

    • Permeabilitas: Fondasi bendungan harus memiliki permeabilitas rendah untuk meminimalkan rembesan air di bawah bendungan. Granit, Kuarsit, Gneiss padat, atau batuan dengan lapisan lempung yang tebal sangat baik. Zona permeabel tinggi (seperti karst pada batugamping, zona kekar terbuka) harus diinjeksi (grouting) untuk mengurangi rembesan.

    • Deformabilitas: Fondasi harus cukup kaku untuk menahan deformasi akibat beban bendungan.

    • Kestabilan Lereng: Lereng di sekitar waduk harus stabil, terutama jika terdapat batuan dengan diskontinuitas yang tidak menguntungkan.

3. Material Urugan (Fill Material) untuk Bendungan Urugan

  • Zona Inti Kedap Air (Impervious Core):

    • Pilihan Terbaik: Batulempung, Batulanau plastis.

    • Sifat yang Diinginkan: Plastisitas tinggi, permeabilitas sangat rendah, cukup kuat saat dipadatkan, tidak mudah retak akibat deformasi.

  • Zona Filter dan Transisi:

    • Pilihan Terbaik: Pasir, kerikil, agregat pecah (dari batuan beku/metamorf kuat).

    • Sifat yang Diinginkan: Gradasi butir terkontrol, permeabel, stabil secara filter untuk mencegah erosi material inti.

  • Zona Lapisan Pelindung (Shell/Rockfill):

    • Pilihan Terbaik: Agregat pecah dari batuan beku dan metamorf yang kuat dan tahan lama (Granit, Basalt, Gneiss, Kuarsit, Gabro). Batupasir yang sangat kuat.

    • Sifat yang Diinginkan: Kuat tekan tinggi, tahan abrasi, tidak mudah lapuk, ukuran butir besar, stabil saat dipadatkan.


Kesempatan kali ini saya buatkan dokumentasi ringkas + tabel karakteristik geologi dan rentang parameter geoteknik untuk jenis-jenis batuan yang paling relevan dalam rekayasa (fondasi, bendungan, urugan, rockfill, dinding batu, terowongan).
Catatan penting sebelum masuk tabel: nilai di bawah ini adalah rentang tipikal untuk batuan utuh/masif atau batuan massa — sifat nyata lapangan sangat bervariasi karena pelapukan, rekahan/fraktur, variasi mineralogi, cementasi, dan orientasi foliasi. Untuk desain teknik selalu diperlukan uji laboratorium in-situ/insitu (UCS, slake durability, permeabilitas, index tests) dan klasifikasi massa batu (RMR, Q, GSI).


1) Penjelasan singkat parameter (cara baca tabel)

  • UCS (MPa) = Uniaxial Compressive Strength (kekuatan tekan satu sumbu) — kekuatan batuan utuh.

  • Density (g/cm³) dan Unit weight (kN/m³).

  • Porosity (%) = ruang pori; mempengaruhi permeabilitas.

  • Permeability (m/s) = rentang kasar; besar artinya cepat bocor.

  • E (GPa) = Young’s modulus (modulus elastisitas) — kekakuan batuan utuh.

  • φ (°) & c (kPa) = sudut geser dalam dan kohesi; untuk batuan tidak selalu dipakai untuk batu utuh — lebih berguna untuk material pecahan/retak atau tanah. Pada batu utuh biasanya digunakan UCS + parameter discontinuity (jatuhnya strength di zona rekahan).

  • Kegunaan rekayasa = rekomendasi umum (fondasi, rockfill, pekerjaan bendungan/drainase, terowongan, dinding penahan).

  • Semua angka = perkiraan tipikal.


2) Tabel ringkasan (jenis batu → karakteristik & parameter geoteknik tipikal)

NoBatuan (prototip)Tekstur / mineral utamaUCS (MPa)Density (g/cm³) / Unit wt (kN/m³)Porosity (%)Permeability (m/s) (tipikal)E (GPa)φ (°) (massa/ruang rekahan)c (kPa) (massa/rekahan)Kegunaan teknik / catatan
1Shale / Mudstonesangat halus, kaya lempung5 – 502.2 – 2.6 (21.6–25.5 kN/m³)1 – 101e-9 – 1e-12 (sangat rendah)5 – 3020–35° (tergantung rekahan)10–200Jangan jadi pondasi tanpa perbaikan; ekspansif jika mengandung lempung; buruk untuk rockfill, sering digunakan sebagai lapisan kedap jika massif & tidak retak.
2Slatefoliasi halus, belah menjadi lempeng30 – 1502.5 – 2.8 (24.5–27.5)0.5 – 51e-9 – 1e-1210 – 5025–40° (foliasi mengontrol)20–500Lebih baik dari shale; orientasi foliasi kritis utk stabilitas lereng dan fondasi.
3Phyllitehalus, kilap sutra (mika halus)30 – 1202.5 – 2.80.5 – 51e-9 – 1e-1110 – 4025–40°20–500Transisi slate→schist; foliasi dapat mempengaruhi kekuatan terowongan / lereng.
4Schist (mica schist, garnet schist)medium–kasar, mica/porphyroblast20 – 1502.6 – 2.9 (25.5–28.5)0.5 – 81e-8 – 1e-1110 – 6020–45° (sangat tergantung orientasi)0–1000Umumnya kuat bila tidak terlalu foliasi/rapuh; foliasi/rekahan = titik lemah; hati-hati sebagai pondasi/bendungan pada orientasi buruk.
5Gneissbanding komposisi, mineral kasar80 – 2502.6 – 2.80.2 – 31e-9 – 1e-1140 – 8030–45°100–2000Biasa excellent untuk fondasi dan batupondasi bendungan jika tidak banyak rekahan; kuat & tahan lama.
6Granite (plutonic felsic)kristalin, kuarsa+feldspar+mica100 – 250+2.6 – 2.75 (25.5–27.0)0.1 – 21e-10 – 1e-1250 – 7030–45°100–3000Sangat baik untuk fondasi, batu bajakan, rockfill; tahan pelapukan; mudah jadi daylight quarry material.
7Diorite / Granodioritemirip granite, sedikit lebih mafik80 – 2002.6 – 2.80.1 – 31e-10 – 1e-1140 – 7030–45°100–2000Sebagai granite: baik untuk fondasi & rockfill.
8Gabbro / Basalt (mafic)padat, butir halus→kasar100 – 3002.8 – 3.0 (27.5–29.5)0.1 – 31e-10 – 1e-1250 – 10030–50°100–3000Sangat kuat, cocok sebagai rockfill/dress stone; basalt colonnar kuat namun rekahan dapat meningkatkan permeabilitas.
9Rhyolite / Andesite (vulcanic)kristal + gelas, variasi40 – 2002.4 – 2.70.5 – 61e-9 – 1e-1120 – 6025–45°50–2000Variabel; butuh pengecekan retak/alterasi.
10Sandstone (quartz-rich, well-cemented)butiran pasir, cementasi kuarsa20 – 1702.2 – 2.75 – 301e-6 – 1e-95 – 5030–45°50–2000Banyak dipakai sebagai batu foundation atau aggregate; permeabilitas tinggi pada pasir longgar — baik untuk drainase rockfill.
11Arkose (feldspar-rich sandstone)pasir + feldspar20 – 1202.3 – 2.73 – 201e-7 – 1e-105 – 4030–45°50–1000Cenderung kurang tahan kimia dibanding quartzite; pelapukan feldspar → lempung.
12Greywackepasir + matrix lempung30 – 1502.3 – 2.71 – 101e-8 – 1e-1110 – 4525–40°50–1000Lebih heterogen; sifat dikontrol matriks; hati2 retak.
13Quartzitesangat keras, kuarsa rekristal100 – 300+2.6 – 2.80.1 – 31e-10 – 1e-1250 – 10030–45°100–3000Sangat baik sebagai fondasi, bahan agregat, rockfill tahan lama.
14Limestone (massive, dense)kalisit/aragonit30 – 2002.6 – 2.80.5 – 101e-6 – 1e-1120 – 7030–45°50–2000Sangat baik jika massif; terlarut/porous karst buruk (permeabilitas besar) — wajib pemetaan karst untuk bendungan.
15Dolomitedolomit (CaMg(CO₃)₂)50 – 2002.7 – 2.90.2 – 81e-7 – 1e-1130 – 7030–45°100–2000Umumnya lebih tahan larut dibanding kapur tergantung struktur; sumber batu pondasi baik.
16Marblemetamorfosed limestone50 – 2002.6 – 2.80.2 – 51e-9 – 1e-1140 – 8030–45°100–2000Umumnya kuat, namun rekahan/vein dapat menurunkan integritas.
17Conglomerate / Breccia (well-cemented)kerakal tersusun di matriks20 – 2002.3 – 2.81 – 151e-7 – 1e-1010 – 6030–45°50–2000Bila well-cemented: baik; bila poorly cemented: rapuh.
18Chalklempung karbonat halus5 – 401.8 – 2.220 – 501e-6 – 1e-81 – 1020–30°10–200Buruk untuk pondasi/bendungan (ringan, porous, kompresibel).
19Tuff / Volcaniclasticpuing vulkanik, porus1 – 801.8 – 2.65 – 501e-6 – 1e-82 – 4020–40°0–1000Sangat bervariasi; alterasi hidrotermal dapat melemahkan.
20Weathered / saprolitic rocksama jenis tapi pelapukan0.1 – 201.6 – 2.410 – 601e-6 – 1e-20.1 – 515–35°0–200Tidak cocok sebagai bahan struktural tanpa stabilisasi; perlu penggantian atau perbaikan.

Penekanan: angka di atas adalah pedoman — mis. UCS granite dapat >250 MPa pada sampel utuh, atau turun drastis jika retak dan saprolit. Parameter kohesi/φ yang digunakan untuk massa batu harus diperoleh dari pengujian discontinuity (direct shear pada bidang rekahan) dan dari klasifikasi massa batu (GSI/RMR) — karena untuk batu utuh konsep cohesion tradisional (kPa) kurang relevan kecuali untuk material pecahan/soil.


3) Rekomendasi penggunaan terhadap struktur bangunan & bendungan urugan (embankment/dam)

a. Fondasi bendungan beton/gravity

  • Ideal: granite, gneiss, dense quartzite, massive limestone/dolomite tanpa rekahan atau karst — karena kuat, tahan erosi, rendah permeabilitas (jika tidak retak).

  • Waspada: karst limestone (potensi kebocoran besar), heavily fractured schist/foliated rocks (lemah terhadap peluncuran/sekresi air), weathered zones.

b. Bendungan tanah/urugan (core / shell / rockfill)

  • Core (impervious core): clay, saprolite kedap, atau low-perm limestone (massive, unfractured), atau engineered clay core. Batuan seperti shale sulit diandalkan kecuali sebagai lapisan kedap yang utuh dan tidak retak.

  • Shell / rockfill: durable rock: granite, basalt, gneiss, quartzite, well-cemented conglomerate. Pilih batu yang tahan abrasi / freeze-thaw dan tidak mudah terdegradasi.

  • Filter & drain: permeable sandstones, well-graded rockfill. Hindari material yang melunakkan bila basah.

c. Terowongan & lubang pondasi

  • Dalam batuan kuat & masif (granite, quartzite, gneiss) stabilitas terowongan lebih mudah; pada schist/foliated perlu orientasi terowongan memperhatikan foliasi; pada shale/soft tuff sering menggunakan penyangga tambahan atau paduan grouting.

d. Urugan & backfill

  • Urugan umum gunakan material granular stabil; weathered rock atau saprolit tidak direkomendasikan kecuali setelah stabilisasi (compaction, geosynthetics).


4) Panduan praktis lapangan / checklist geologi untuk proyek fondasi / bendungan

  1. Pemetaan geologi & struktur (rekahan, foliasi, kelurusan, karst).

  2. Profil bor & uji in-situ (SPT untuk bagian regolith/urugan, Lugeon/permeability test untuk rekahan).

  3. Uji laboratorium: UCS, P-wave velocity, porosity, slake durability, point load.

  4. Klasifikasi massa batu (RMR, Q, GSI) → dipakai untuk menentukan metode penyanggaan/penanganan.

  5. Peta zonasi pelapukan & potensi patahan/longsor.

  6. Rencana grouting & cut-off wall bila ada isu kebocoran pada batu karbonat/karst.

Kesimpulan

Pemilihan batuan untuk fondasi dan material konstruksi adalah keputusan geoteknik yang kompleks. Ini memerlukan pemahaman mendalam tentang:

  1. Sifat Batuan Utuh (Intact Rock Properties): Diperoleh dari pengujian laboratorium.

  2. Sifat Massa Batuan (Rock Mass Properties): Diperoleh dari pemetaan lapangan, survei geofisika, dan pengujian in-situ, yang mempertimbangkan keberadaan dan karakteristik diskontinuitas.

  3. Kondisi Hidrogeologi: Keberadaan dan aliran air tanah dapat sangat mempengaruhi stabilitas.

  4. Tingkat Pelapukan: Batuan lapuk memiliki sifat yang sangat berbeda dari batuan segar.

Seorang ahli geologi dan geoteknik harus bekerja sama untuk melakukan investigasi lapangan dan laboratorium yang ekstensif, analisis risiko, dan desain yang cermat untuk memastikan keamanan dan stabilitas setiap proyek konstruksi di atas atau dengan menggunakan batuan.

Semoga dokumentasi ini memberikan gambaran yang komprehensif dan bermanfaat bagi Anda!

Jika Anda membutuhkan informasi lebih spesifik tentang jenis batuan tertentu atau parameter lainnya, jangan ragu untuk bertanya! link bertanya : dengan AI Geologis Expert 

Semoga Bermanfaat, Terima Kasih

AI bekerja dengan mengolah data melalui algoritma tertentu untuk menghasilkan respons atau tindakan yang menyerupai manusia. Proses ini melibatkan pembelajaran (learning)penalaran (reasoning), dan koreksi mandiri (self-correction).

Penerapan (DeplymentDeep Learning pada Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan adalah teknologi yang memungkinkan mesin atau komputer untuk meniru kemampuan manusia, seperti berpikir, belajar, memahami, memecahkan masalah, dan membuat keputusanAI dirancang untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pengenalan suara, analisis data, atau pengambilan keputusan.

Penutup

Sekian Penjelasan Singkat Mengenai Mengenal lebih detail mengenai jenis-jenis batuan di Bumi. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.

Posting Komentar

pengaturan flash sale

gambar flash sale

gambar flash sale