Search Suggest

Waduk Wadaslintang

10 menit


Waduk Wadaslintang adalah sebuah waduk yang terletak di Wadaslintang, Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Waduk Wadaslintang terletak di bagian selatan Wadaslintang, berbatasan dengan Padureso, Kebumen. Waduk Wadaslintang berjarak 46 kilometer dari pusat kota Wonosobo.[1] Waduk ini menampung air dari Sungai Medono dan sejumlah anak sungainya, seperti Sungai Lancar, Sungai Waturangkang, Sungai Somagede, dan Sungai Tritis. Hingga tahun 2006, bendungan dari waduk ini adalah bendungan dengan inti basah tertinggi di dunia.[2]

Sejarah

Pada tahun 1976, mulai dilakukan studi kelayakan mengenai pembangunan waduk ini oleh ECI Group asal Amerika Serikat dengan menggunakan pinjaman dari ADB. ECI kemudian juga merancang bendungan dan sistem irigasi dari waduk ini mulai tahun 1978 hingga 1980. Waduk ini lalu mulai dibangun pada tahun 1982 oleh Hydro Resources Contractor Corporation (HRCC) asal Filipina dan Brantas Abipraya. Untuk mengalihkan aliran Sungai Medono selama pembangunan bendungan utama, terlebih dahulu dibangun terowongan pengelak sepanjang 729,7 meter. Pada saat sedang dibangun, sempat terjadi longsor di terowongan pengelak, sehingga menyebabkan ringseknya satu unit truk yang sedang berada di dalam terowongan pengelak.[2]

Setelah terowongan pengelak selesai dibangun, bendungan utama pun mulai dibangun. Bendungan utama dari waduk ini tergolong unik, karena inti dari bendungan merupakan urugan tanah liat yang dipadatkan dalam keadaan basah. Hal tersebut dikarenakan inti bendungan terpaksa dipadatkan pada saat musim hujan, sehingga kadar air di inti bendungan lebih tinggi daripada kadar air yang bisa menghasilkan kepadatan optimum. Untuk melakukan pemadatan dalam keadaan basah, HRCC dan Brantas Abipraya mengambil referensi dari Bendungan Monasavu di Fiji yang inti bendungannya juga dipadatkan dalam keadaan basah. Pemadatan inti bendungan dalam keadaan basah kemudian disetujui oleh Direktur Irigasi saat itu, Ir. Soewasono setelah mendapat rekomendasi dari sebuah panel yang beranggotakan sejumlah ahli bendungan asal luar Indonesia.[2]

Waduk ini akhirnya dapat mulai diisi pada tanggal 25 Maret 1987, dan mulai digunakan untuk mengairi lahan pertanian pada tanggal 13 Februari 1989 setelah air yang tergenang di waduk ini mencapai ketinggian 185 meter. Pada tahun 1999, dilaporkan bahwa puncak bendungan dari waduk ini telah turun sebanyak 2 meter, sehingga setahun kemudian, dilakukan penambahan tinggi terhadap bendungan, agar puncak bendungan dapat kembali ke ketinggian semula. [2]

Pemanfaatan

Waduk ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 31.634 hektar dengan pola tanam padi-padi-palawija.[2] Pengairan tersebut dengan tetap memperhitungkan ketersediaan air pada sungai–sungai di hilir waduk, seperti Kali Luk Ulo, Kali Jaya, Kali Kedungbener, Kali Lesung, Kali Kedunggupit, Kali Meneng, Kali Rebug, Kali Jali, serta memperhitungkan pula aliran lateral daerah tangkapan air di pintu – pintu pengatur dari Bendung Pejengkolan, Bendung Bedegolan, Bendung Pesucen, Bendung Kuwarasan, Bendung Kaligending, Bendung Kedungsamak, Bendung Merden, Bendung Kedunggupit Wetan, Bendung Kedunggupit Kulon, Bendung Kali Meneng, Bendung Pekatingan, Bendung Rebug, Bendung Loning, dan Bendung Bandung. 


Waduk ini juga digunakan untuk mengendalikan banjir seluas 3.000 hektar yang biasa terjadi di Wawar. Air dari waduk ini pun digunakan untuk membangkitkan listrik melalui sebuah PLTA berkapasitas 16 MW. Perikanan darat juga dilakukan di waduk ini dengan sistem keramba atau jaring apung. Waduk ini juga kerap dijadikan destinasi wisata dan lokasi memancing oleh masyarakat sekitar.[2]

Deskripsi Waduk Wadaslintang

Waduk Wadaslintang merupakan multi purpose dam atau waduk yang mempunyai banyak fungsi, diantaranya sebagai pemasok utama kebutuhan air irigasi di Daerah Pengaliran Sungainya (DPS) dan juga sebagai PLTA. Adapun spesifikasi teknis Waduk Wadaslintang adalah sebagai berikut :

Fungsi Waduk

-        Irigasi
=  32.064 ha
-        Tenaga listrik
=  16,8 MW

Data Hidrologi

-        Daerah aliran sungai
=  196 km2
-        Aliran masuk tahunan rata – rata
=  472,5 juta m3
-        Debit banjir rencana
=  3.880 m3 /detik
-        Debit banjir periode 100 tahun
=  1.100 m3 /detik
-        Debit banjir periode 25 tahun
=  753 m3 /detik

Reservoir

-        Elevasi muka air waduk maksimum
= 190,3 m
-        Elevasi muka air waduk operasi maksimum
= 185,0 m
-        Elevasi muka air waduk minimum
= 123,0 m
-        Luas genangan pada elevasi 190,3 m
= 14,6 km2
-        Luas genangan pada elevasi 185,0 m
= 13,3 km2
-        Luas genangan pada elevasi 123,0 m
= 2,0 km2
-        Volume air pada elevasi 190,3 m
= 527 juta m3
-        Volume air pada elevasi 185,0 m
= 443 juta m3
-        Volume efektif pada elevasi 123 – 185 m
= 408 juta m3
-        Volume air pada elevasi 123,0 m
= 35 juta m3

Bendungan dan Bangunan Pelengkapnya

1.    Bendungan utama (main dam)
-        Tipe
:          bendungan urugan dengan urugan (rockfill)   dan inti kedap air (impervious wet core).
-        Panjang puncak bendungan
:          650,0 m
-        Lebar puncak bendungan
:          10,0 m
-        Elevasi puncak bendungan
:          191,0 m
-        Tinggi maksimum di atas dasar
:          123,0 m
-        Kemiringan up stream (H : V)
:          2,25 : 1
-        Kemiringan down stream (H : V)
:          2,00 : 1
-        Volume urugan
:          8,2 juta m3

2.    Bendungan pengelak (cover dam)
-        Tipe
:          timbunan batu dengan lapisan kedap air dan padat
-        Tinggi
:          35 m pada elevasi puncak + 110,0 m

3.    Bangunan pelimpah (spillway)
-        Lokasi
:          tumpuan kanan bendungan
-        Tipe
:          pelimpah bebas dengan 2 lubang udara dengan flip bucket
-        Elevasi flip bucket
:          76,0 m
-        Lebar pada flip bucket
:          26,0 m
-        Elevasi puncak
:          185,0 m
-        Panjang puncak
:          54,0 m
-        Debit maksimum pada elevasi 190,3 m
:          1.570,0 m3 /detik
-        Debit banjir rencana
:          3.880,0 m3 /detik
-        Panjang saluran peluncur
:          341,0 m

4.    Bangunan pengambilan (intake)
-        Tipe pintu intake
:          hemispherical bulkhead
-        Elevasi intake
:          123,0 m

5.    Terowongan irigasi / PLTA
-        Lokasi
:          tumpuan kiri bendungan
-        Tipe
:          lingkaran dengan dinding beton
-        Diameter terowongan
:          3,0 m
-        Panjang terowongan
:          437,0 m

Tenaga Listrik (hydro power)

1.    Turbin
-        Tipe =
:          Francis
-        Jumlah
:          2 unit
-        Pabrikan
:          Fuji Elektric Co. Ltd.
-        Kapasitas terpasang
:          2 x 8,4 MW
-        Tinggi terjun rencana
:          95,0 m
-        Tinggi terjun maksimum
:          115,0 m
-        Tinggi terjun minimum
:          57,5 m
-        Putaran normal
:          500 rpm
-        Runway speed
:          1000 rpm
-        Debit maksimum
:          24,0 m3 /detik
-        Produksi pertahun
:          92,0 GWH

2.    Generator
-        Tipe
:          Syncronous Generator Vertical System Hydroulic turbin driver,indoor
-        Sistem pendingin
:          udara (air cooling system)
-        Pabrikan
:          Fuji Electric Co. Ltd
-        Jumlah
:          2 unit
-        Kapasitas
:          2 x 8889 KVA
-        Jumlah phase
:          3 phase
-        Rated voltage
:          6,3 KV
-        Putaran
:          500 rpm
-        Frekuensi
:          50 Hz
-        Fly wheel effect (GD2 )
:          110 ton.m2
-        Short circuit ratio
≥ 1,1
-        Exciter
:          static exciter
-        Berat total per unit generator
:          81,2 ton
-        Efficiency at 100 % rated output p.f. 0,9 lag
:          96,4 %

3.    Main power transformer
-        Pabrikan
:          PT. Unindo Indonesia
-        Jumlah
:          2 unit
-        Kapasitas per unit
:          10 MVA
-        Efficiency at rated capacity
:          99,35 %
-        Rated voltage
:          150 / 6,3 KV
-        Conection
:          YNd 5
-        Jumlah phase
:          3 phase
-        Frekuensi
:          50 Hz
-        Pendingin
:          udara
-        Berat total per unit
:          34 ton

4.    Power house
-        Tipe power house
:          dalam ruangan (indoor)
-        Dimensi :

Tinggi maksimum diatas pondasi
:          6,7 m
Panjang
:          37,82 m
Lebar
:          16,2 m

Pintu – Pintu Pengoperasian Air Waduk

1.    Pintu intake
-        Elevasi intake
:          123 m
-        Tipe
:          Steel Hemispherical Bulkhead
-        Diameter
:          3,0 m
-        Kecepatan angkat
:          0,23 m / menit
-        Kapasitas mengangkat
:          15.000 kg
-        Diameter tali pengangkat
:          25 mm

2.    Gate Chamber
-        Tipe
= Fix wheel gate
-        Lebar
= 2,5 m
-        Tinggi
= 2,8 m
-        Kecepatan membuka
= 1,5 m / menit
-        Tenaga listrik
= AC 3 phase, 380 V, 50 A

3.    Pintu Pengeluaran / outlet
Outlet guard valve (OGV)

-        Tipe
= Flow trough butterfly valve
-        Diameter
= 2,5 m
-        Tipe
= Hydraulic Cylinder, tekanan
maksimalnya adalah 140 kg / cm2
Hollow cone valve (HGV)

-        Tipe
= Hollow cone valve
-        diameter
= 2,25 m
-        Kecepatan
= 0,1 m / menit








Penutup

Sekian Penjelasan Singkat Mengenai Waduk Wadaslintang. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.

Posting Komentar

pengaturan flash sale

gambar flash sale

Promo

gambar flash sale