Search Suggest

Mengenal lebih lanjut jenis-jenis batuan di Bumi beserta karakteristik, parameter geoteknik, implikasi terhadap struktur

Baca Juga:

Glentornan Fold - Irlandia

Berikut risalah lengkap dan terstruktur mengenai jenis-jenis batuan di Bumi beserta karakteristik, parameter geoteknik, implikasi terhadap struktur bangunan & bendungan urugan, tabel ringkas, serta panduan praktis lapangan.
Saya memadukan konsep dasar batuan dari referensi geologi umum seperti Plummer (2021)Marshak (2018), serta prinsip geoteknik praktis.


⭐ 1. JENIS–JENIS BATUAN DI BUMI & CIRI KHAS

(Klasifikasi geologi umum: igneous–sedimentary–metamorphic)

A. Batuan Beku (Igneous Rocks)

Sumber: Proses kristalisasi magma/lava (Plummer – Igneous Rocks ).

1. Intrusif (plutonik) – kristal besar

JenisCiri GeologiContoh
GranitFaneritik, kuarsa–feldspar tinggi, kuat, kerasFondasi bangunan
DioritMenengah, kristal jelasStruktur massif
GabroMafik, sangat kuatBendungan & terowongan stabil

2. Ekstrusif (vulkanik) – kristal halus

JenisCiri Geologi
BasaltMafik, sangat kuat, rekahan kolom
AndesitUmum di busur vulkanik
RhyolitSilika tinggi, rapuh

B. Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks)

Sumber: Klasifikasi sedimen (Marshak – Sedimentary Rocks ).

1. Klastik

JenisCiri Geologi
Konglomerat / BreksiButiran besar, kuat tapi permeabel
SandstoneVariasi kuat–sedang, porositas tinggi
Shale / MudstoneLemah, ekspansif, mudah lapuk

2. Kimia & Organik

JenisCiri
LimestoneReaktif terhadap HCl, dapat karst
DolomitLebih keras dari limestone

C. Batuan Metamorf (Metamorphic Rocks)

Sumber: Struktur metamorf (Plummer – Metamorphism )

JenisCiri
SlateFoliated halus, sangat kuat
SchistMuskovit/biotit, mudah belah
GneissPita mineral, sangat kuat
MarbleReaktif, homogen, kuat-sedang


⭐ 2. KLASIFIKASI BATUAN DALAM GEOTEKNIK

Klasifikasi dilakukan berdasarkan parameter yang mempengaruhi engineering behaviour:

A. Berdasarkan kekuatan

  1. Sangat kuat: Basalt, Granit, Gneiss

  2. Kuat–sedang: Andesit, Sandstone, Marble

  3. Lemah: Shale, Mudstone, Lapili tuff

B. Berdasarkan diskontinuitas

  • Jointed rock (bercelah) – umum pada basalt, granite

  • Massive rock – gabro, beberapa metamorf

  • Soft rock – shale, batu lempung

C. Berdasarkan tingkat pelapukan

I – Fresh
II – Slightly weathered
III – Moderately weathered
IV – Highly weathered
V – Residual soil


⭐ 3. PARAMETER GEOTEKNIK – PENJELASAN
Parameter utama dalam mechanical behaviour batuan:

ParameterPenjelasan
UCS (Unconfined Compressive Strength)Kekuatan tekan bebas; dasar klasifikasi kuat–lemah
RMR (Rock Mass Rating)Menilai kualitas massa batuan mencakup kekuatan, RQD, joint
Q-SystemRating kualitas terowongan
GSI (Geological Strength Index)Menghubungkan kondisi geologi & kekuatan massa batuan
E-ModulusKekakuan batuan
Poisson’s RatioRasio deformasi lateral
Permeabilitas (k)Pengaliran air; kritis pada bendungan
Shear Strength (c, φ)Parameter Mohr–Coulomb batuan remuk / diskontinuitas

⭐ 4. TABEL RINGKAS — JENIS BATUAN → KARAKTERISTIK & PARAMETER GEOTEKNIK

Tabel 1. Ringkasan Parameter Geoteknik Tipikal

(Angka adalah kisaran umum dari literatur geoteknik; bukan nilai pasti lapangan)

BatuanUCS (MPa)E (GPa)PermeabilitasCatatan Geologi
Granit100–25040–70RendahSangat kuat, rekahan penting
Basalt120–30050–80Sangat rendahKolom jointed
Andesit50–15020–50RendahBergantung pelapukan
Sandstone20–805–25Sedang–tinggiPorositas tinggi
Limestone30–15020–60Bervariasi (karst tinggi)Risiko karst
Shale2–201–5TinggiMelemah jika basah
Slate50–20020–60Sangat rendahAnisotropi foliasi besar
Schist20–10010–40RendahJoint & foliasi dominan

⭐ 5. KOMPATIBILITAS KETRAPAN BATUAN UNTUK STRUKTUR FONDASI

A. Struktur Bangunan/Fondasi

BatuanRekomendasi
Granit, Basalt, GneissSangat ideal; deformasi kecil
SandstoneUmum digunakan; perhatikan porositas
LimestoneHati-hati karst, void, solusi karbonat
Schist/SlatePerhatikan orientasi foliasi → potensi geser
ShaleKurang layak → mudah lapuk & swelling

⭐ 6. REKOMENDASI UNTUK BENDUNGAN URUGAN (EARTHFILL/ROCKFILL DAM)

Kriteria batuan untuk inti/sealing zone

  • Permeabilitas sangat rendah
    → shale (terkontrol), claystone, lempung residu

Kriteria batuan untuk shell rockfill

  • UCS menengah–tinggi

  • Tahan pelapukan

  • Breakage resistance tinggi
    → basalt segar, granit segar, gneiss, limestone keras

Material yang perlu dihindari

MaterialMasalah
Shale lapukSlaking, runtuh saat siklus basah/kering
Batuan karbonat berkarstVoid – piping – kegagalan bendungan
Schist sangat terfoliasiMudah lemah sepanjang bidang foliasi

⭐ 7. PANDUAN PRAKTIS LAPANGAN (CHECKLIST GEOLOGI)

Disarikan dari prinsip pemetaan lapangan (Fossen – Field Data dan McCann – Field Geology )

A. Identifikasi Jenis Batuan

☐ Kenali tekstur (kristal, ukuran butir)
☐ Tentukan klasifikasi batuan (beku, sedimen, metamorf)
☐ Catat tingkat pelapukan (I–V)

B. Identifikasi Struktur Batuan

☐ Orientasi rekahan (strike–dip)
☐ Foliation / bedding orientation
☐ Spacing & persistence joint
☐ Bukti karst (void, sinkhole) pada limestone

C. Karakteristik Geoteknik Lapangan

☐ SPT/N-SPT (untuk soil & soft rock)
☐ Hammer rebound test (Schmidt)
☐ Water seepage test (permeabilitas in-situ)
☐ Intact rock sampling / core logging
☐ RQD, GSI, RMR

D. Aspek Hidrogeologi

☐ Muka air tanah
☐ Zona rembesan / mata air
☐ Material yang sangat permeabel (kerikil, pasir kasar)

E. Keselamatan Bendungan

☐ Potensi piping
☐ Potensi longsor tebing lembah
☐ Kontak pondasi–batuan (joint terbuka, shear zone)


⭐ 8. SARAN & KESIMPULAN

Saran Praktis

  1. Gunakan kombinasi parameter RMR + GSI + UCS untuk evaluasi batuan pondasi.

  2. Lakukan mapping rekahan terperinci untuk proyek bendungan karena joint → jalur rembesan.

  3. Hindari batuan mudstone/shale lapuk untuk elemen struktur yang menanggung beban signifikan.

  4. Untuk bendungan, lakukan permeability test Lugeon pada pondasi batuan.

  5. Pada batuan karbonat, lakukan void detection: GPR, geofisika seismik, borehole camera.

Kesimpulan Utama

  • Karakteristik batuan sangat menentukan kelayakan geoteknik.

  • Batuan beku dan metamorf kuat → cocok untuk pondasi & rockfill.

  • Batuan sedimen halus perlu perhatian khusus karena pelapukan & swelling.

  • Dokumentasi geologi lapangan (strike–dip, joint set, RQD) merupakan tahap fundamental dalam desain struktur.

  • Evaluasi geoteknik harus mempertimbangkan diskontinuitas, pelapukan, hidrogeologi, dan sifat mekanik secara terpadu.


Berikut penjelasan siapa Plummer (2021), Marshak (2018), serta prinsip geoteknik praktis, dijelaskan dengan konteks akademik dan geologi teknik.


⭐ 1. Siapa Plummer (2021)?

Charles (Carlos) C. Plummer adalah salah satu penulis utama buku Physical Geology, edisi ke-17 (McGraw-Hill, 2021) — salah satu buku pengantar geologi paling banyak digunakan di dunia.

📌 Ciri penting buku Plummer (2021):

  • Menjelaskan konsep dasar geologi dengan ilustrasi sangat jelas

  • Fokus pada: mineral, batuan, tektonik lempeng, gempa, gunung api, proses permukaan, serta geologi lingkungan

  • Menjadi rujukan utama untuk mahasiswa geologi tingkat dasar hingga menengah

  • Digunakan luas dalam pengantar geologi umum, geologi fisik, kebumian, dan geologi rekayasa

➡ Kesimpulan: Plummer adalah pakar pendidikan geologi dan bukunya adalah standar internasional untuk memahami dasar-dasar kebumian.


⭐ 2. Siapa Marshak (2018)?

Stephen Marshak adalah profesor geologi di University of Illinois Urbana–Champaign, sekaligus penulis buku geologi modern terkemuka seperti:

  • Essentials of Geology (W.W. Norton, 2018)

  • Earth: Portrait of a Planet

  • Structural Geology, Tectonics & Earthquake

📌 Fokus utama Marshak:

  • Tektonik lempeng

  • Struktur geologi

  • proses geologi dalam konteks dinamika planet

  • pendidikan geosains visual (buku-bukunya terkenal karena grafik dan ilustrasi terbaik)

➡ Kesimpulan: Marshak (2018) adalah otoritas dalam geologi modern, khususnya pengantar geologi berbasis tektonik lempeng dan visualisasi proses bumi.


⭐ 3. Prinsip Geoteknik Praktis

Geoteknik praktis (practical geotechnical engineering) adalah penerapan prinsip ilmu tanah dan batuan untuk:

  • fondasi bangunan

  • terowongan

  • bendungan

  • lereng

  • stabilitas pondasi dan struktur sipil lainnya

🔶 Pilar Utama Geoteknik Praktis

1. Karakterisasi Tanah dan Batuan

Meliputi:

  • klasifikasi tanah (USCS, AASHTO)

  • klasifikasi batuan (UCS, RMR, GSI, Q-system)

  • identifikasi struktur geologi (joint, foliasi, pelapukan)

Tanah dan batuan bukan material homogen → perilakunya sangat bervariasi, jadi karakterisasi awal sangat penting.


2. Parameter Mekanik

Parameter penting dalam desain:

  • UCS (Unconfined Compressive Strength)

  • Shear strength (kohesi c, sudut geser φ)

  • Modulus elastisitas (E)

  • Poisson ratio

  • Permeabilitas (k)

  • Compressibility

Pada batuan, parameter massa (RQD, GSI, RMR) lebih penting daripada parameter batuan utuh (intact rock).


3. Pengaruh Air Tanah

Air adalah faktor paling mempengaruhi stabilitas:

  • meningkatkan tekanan pori

  • menurunkan kekuatan geser

  • menyebabkan piping

  • memicu longsor

Dalam bendungan, air menjadi faktor desain nomor satu.


4. Analisis Stabilitas

Digunakan untuk:

  • lereng (slope stability)

  • galian dalam

  • dinding penahan

  • embankment dan dam

Metode:

  • limit equilibrium

  • analisis numerik (FEM/PLAXIS)


5. Pengendalian Risiko

Geoteknik selalu bekerja dengan ketidakpastian dan variabilitas tanah/batuan, sehingga:

  • safety factor

  • monitoring

  • mitigasi (grouting, drainase, perkuatan)
    menjadi unsur wajib.


6. Prinsip Praktis Lapangan

Dalam geoteknik dunia nyata:

  • data lapangan lebih penting daripada teori

  • uji lapangan (SPT, CPT, Lugeon) adalah dasar pengambilan keputusan

  • interpretasi geologi menentukan metode konstruksi

  • Geotechnical engineering is 50% geology” — struktur geologi adalah kunci perilaku material


⭐ Ringkasannya

Tokoh/BukuPeranKontribusi
Plummer (2021)Penulis Physical GeologyPengantar geologi dasar, proses bumi
Marshak (2018)Penulis Essentials of Geology & ilmuwan tektonikGeologi modern, visualisasi proses bumi
Geoteknik PraktisDisiplin teknikMenilai sifat tanah/batuan untuk fondasi, dam, terowongan, stabilitas

⭐ 1. Perbandingan Metode RMR – GSI – Q-System

Tiga metode ini digunakan untuk menilai kualitas massa batuan, tetapi fokus dan penggunaannya berbeda. Berikut ringkasannya:

🔶 A. RMR (Rock Mass Rating – Bieniawski, 1973–1989)

Metode paling umum dan komprehensif.

Komponen penilaian RMR:

  1. UCS batuan

  2. RQD (Rock Quality Designation)

  3. Jarak antar joint

  4. Kondisi joint (kekasaran, infilling, continuity)

  5. Kondisi air tanah

  6. Orientasi joint terhadap penggalian (penyesuaian)

Kelebihan:

  • Mudah digunakan

  • Memberikan rekomendasi desain (kelas penyangga terowongan)

  • Banyak digunakan secara global

Kelemahan:

  • Terlalu bergantung pada RQD

  • Subjektivitas kondisi joint


🔶 B. GSI (Geological Strength Index – Hoek & Brown, 1995–2020)

Fokus utama: struktur massa batuan dan kondisi permukaan bidang diskontinuitas.

Parameter utama:

  • Struktur massa batuan (blocky, laminated, disintegrated)

  • Kondisi permukaan (roughness, weathering)

Digunakan untuk:

  • Memperkirakan Hoek–Brown failure criterion

  • Memperkirakan reduction factors untuk batuan terganggu (D, disturbance factor)

Kelebihan:

  • Praktis untuk batuan sangat terlapuk

  • Tidak terlalu bergantung pada data bor

Kelemahan:

  • Sangat visual → subjektivitas tinggi

  • Perlu pengalaman pemetaan lapangan


🔶 C. Q-System (NGI – Barton, 1974–2002)

Sangat populer di desain terowongan.

Rumus:

Q=RQDJn×JrJa×JwSRFQ = \frac{RQD}{J_n} \times \frac{J_r}{J_a} \times \frac{J_w}{SRF}

Dimana:

  • J_n: jumlah joint set

  • J_r: kekasaran

  • J_a: alterasi

  • J_w: kondisi air

  • SRF: stress reduction factor

Kelebihan:

  • Sangat cocok untuk terowongan

  • Memberikan rekomendasi langsung untuk jenis penyangga (bolting, shotcrete)

Kelemahan:

  • Kompleks

  • Kurang cocok untuk fondasi permukaan atau bendungan


🔶 Perbandingan Ringkas

ParameterRMRGSIQ-System
Cocok untukTerowongan, fondasiTerowongan, lerengTerowongan
Data utamaUCS, RQD, jointStruktur geologi + kondisi permukaanJoint + air + tegangan
KompleksitasSedangMudah–sedangTinggi
SubjektivitasSedangTinggiSedang
Penggunaan modernTinggiSangat tinggi (paling modern)Tinggi untuk tunneling

⭐ 2. Tabel Parameter Geoteknik Batuan (Referensi Internasional)

Disusun berdasarkan literatur ISRM, Hoek & Brown, dan FHWA.

Tabel 1. Parameter umum batuan

Jenis BatuanUCS (MPa)E-Modulus (GPa)ν (Poisson)k (m/s)Catatan
Basalt120–30050–800.20–0.2510⁻⁹ – 10⁻¹¹Sangat kuat
Granit100–25040–700.18–0.2810⁻⁹ – 10⁻¹¹Rekahan penting
Andesit50–15020–500.20–0.3010⁻⁸ – 10⁻¹⁰Dipengaruhi pelapukan
Limestone30–15020–600.22–0.28BervariasiRisiko karst
Sandstone20–805–250.20–0.3510⁻⁵ – 10⁻⁷Porositas tinggi
Shale2–201–50.25–0.4010⁻⁵ – 10⁻⁶Melemah jika basah
Gneiss80–20030–700.20–0.3010⁻⁹ – 10⁻¹¹Kuat
Schist20–10010–400.20–0.3510⁻⁸ –10⁻¹⁰Foliated, anisotropi tinggi

⭐ 3. Contoh Kasus Rekayasa

📌 A. Bendungan Urugan (Earthfill/Rockfill Dam)

Lokasi contoh: Bendungan Kariba, Bendungan Hoover
Masalah geoteknik utama:

  • permeabilitas pondasi

  • pelapukan batuan dasar

  • zona lemah (shear zone)

  • karst (limestone)

Solusi umum:

  • grout curtain

  • cutoff trench

  • filter & drain yang dirancang ketat


📌 B. Terowongan

Contoh: Terowongan Gotthard Base Tunnel (Swiss)

Masalah geoteknik:

  • tekanan tinggi

  • batuan bervariasi (gneiss → schist → phyllite)

  • squeeze ground

  • fault zone

Solusi:

  • NATM + Q-System

  • rock bolting

  • fiber-reinforced shotcrete


📌 C. Lereng

Contoh: Longsoran Bukit Batu Sabak (Indonesia), Nepal Himalaya

Risiko:

  • bidang gelincir pada foliasi schist

  • zona lapuk → shear strength rendah

  • air tanah → meningkatkan tekanan pori

Solusi:

  • drainase

  • soil nailing

  • rock anchor

  • retaining structure


⭐ 4. Diagram Alur Analisis Geologi & Geoteknik Lapangan

Berikut alurnya (format teks):

START ↓ 1. Studi Literatur & Peta Geologi ↓ 2. Survei Lapangan Geologi - Identifikasi batuan - Joint mapping - Pelapukan - Hidrogeologi ↓ 3. Investigasi Geoteknik - Borehole - SPT/CPT - Core logging (RQD) - Lugeon test ↓ 4. Laboratorium - UCS - Triaxial - Atterberg (soil) ↓ 5. Klasifikasi Massa Batuan - RMR - GSI - Q-System (jika terowongan) ↓ 6. Analisis Mekanik - Slope stability - Foundation bearing - Permeability & seepage ↓ 7. Desain Awal - Support system (bolting, shotcrete) - Grouting plan - Drainage system ↓ 8. Monitoring & Modifikasi Desain - Instrumentasi - Observational method ↓ END

⭐ 1. Apakah Gabro Termasuk Batuan Sangat Kuat?

Ya. Gabbro adalah batuan beku intrusif mafik, mirip dengan basalt tetapi bertekstur faneritik (kristal besar).

Karakteristik teknis gabbro:

  • UCS (kekuatan tekan bebas): ± 150–300 MPa → sangat kuat

  • E-Modulus: 50–80 GPa → kaku & stabil

  • Densitas tinggi (2.9–3.1)

  • Permeabilitas sangat rendah (k < 10⁻⁹ m/s)

  • Umumnya massive (sedikit rekahan bila segar)

➡ Secara mekanik, gabbro termasuk salah satu batuan paling kuat untuk konstruksi berat.


⭐ 2. Apakah Cocok untuk Bendungan (Dam)?

✔ Cocok untuk:

  • Rockfill dam shell zone (lapisan luar rockfill)

  • Pondasi bendungan (foundation bedrock)

  • Batuan inti untuk stabilitas lereng lembah

Alasan:

  • Kuat → tidak mudah hancur saat penimbunan rockfill

  • Permeabilitas rendah → tidak mudah bocor

  • Tahan pelapukan (jika segar)

  • Tahan terhadap stress tinggi

Catatan:

⚠ Jika gabbro terlapuk (grade III–V), kualitasnya dapat menurun drastis:

  • retak-retak

  • mineral mafik lapuk (pyroxene → clay)

  • potensi melemah bila basah

➡ Maka pada bendungan, dilakukan mapping pelapukan & Lugeon test.


⭐ 3. Apakah Cocok untuk Terowongan?

✔ Sangat cocok sebagai batuan terowongan:

  • RMR bisa sangat tinggi (RMR 70–85+)

  • GSI tinggi karena struktur massive

  • Q-system cenderung tinggi karena sedikit diskontinuitas

Keuntungan:

  • Stabil tanpa banyak penyangga

  • Rekahan umumnya sedikit → tidak banyak rembesan

  • Penyangga ringan (rock bolt + shotcrete tipis)

Catatan teknis:

⚠ Pada gabbro yang di-jointed (misalnya cooling joints):

  • perlu pemetaan joint set

  • perlu desain support sesuai orientasi bidang lemah


⭐ Kesimpulan Singkat

AspekGabro (Gabbro)
JenisBatuan beku intrusif mafik
KekuatanSangat kuat
Cocok untuk bendunganYa, ideal untuk pondasi & rockfill
Cocok untuk terowonganYa, stabil dan bermassif
RisikoPelapukan mafik, rekahan pendinginan

📌 Jawaban:
Gabbro adalah batuan mafik sangat kuat dan sangat baik digunakan untuk bendungan serta terowongan, selama kondisi pelapukannya rendah dan diskontinuitas dipetakan dengan benar.

Rekomendasi penggunaan terhadap struktur bangunan & bendungan urugan (embankment/dam)

a. Fondasi bendungan beton/gravity

  • Ideal: granite, gneiss, dense quartzite, massive limestone/dolomite tanpa rekahan atau karst — karena kuat, tahan erosi, rendah permeabilitas (jika tidak retak).

  • Waspada: karst limestone (potensi kebocoran besar), heavily fractured schist/foliated rocks (lemah terhadap peluncuran/sekresi air), weathered zones.

b. Bendungan tanah/urugan (core / shell / rockfill)

  • Core (impervious core): clay, saprolite kedap, atau low-perm limestone (massive, unfractured), atau engineered clay core. Batuan seperti shale sulit diandalkan kecuali sebagai lapisan kedap yang utuh dan tidak retak.

  • Shell / rockfill: durable rock: granite, basalt, gneiss, quartzite, well-cemented conglomerate. Pilih batu yang tahan abrasi / freeze-thaw dan tidak mudah terdegradasi.

  • Filter & drain: permeable sandstones, well-graded rockfill. Hindari material yang melunakkan bila basah.

c. Terowongan & lubang pondasi

  • Dalam batuan kuat & masif (granite, quartzite, gneiss) stabilitas terowongan lebih mudah; pada schist/foliated perlu orientasi terowongan memperhatikan foliasi; pada shale/soft tuff sering menggunakan penyangga tambahan atau paduan grouting.

d. Urugan & backfill

  • Urugan umum gunakan material granular stabil; weathered rock atau saprolit tidak direkomendasikan kecuali setelah stabilisasi (compaction, geosynthetics).


Panduan praktis lapangan / checklist geologi untuk proyek fondasi / bendungan

  1. Pemetaan geologi & struktur (rekahan, foliasi, kelurusan, karst).

  2. Profil bor & uji in-situ (SPT untuk bagian regolith/urugan, Lugeon/permeability test untuk rekahan).

  3. Uji laboratorium: UCS, P-wave velocity, porosity, slake durability, point load.

  4. Klasifikasi massa batu (RMR, Q, GSI) → dipakai untuk menentukan metode penyanggaan/penanganan.

  5. Peta zonasi pelapukan & potensi patahan/longsor.

  6. Rencana grouting & cut-off wall bila ada isu kebocoran pada batu karbonat/karst.

Kesimpulan

Pemilihan batuan untuk fondasi dan material konstruksi adalah keputusan geoteknik yang kompleks. Ini memerlukan pemahaman mendalam tentang:

  1. Sifat Batuan Utuh (Intact Rock Properties): Diperoleh dari pengujian laboratorium.

  2. Sifat Massa Batuan (Rock Mass Properties): Diperoleh dari pemetaan lapangan, survei geofisika, dan pengujian in-situ, yang mempertimbangkan keberadaan dan karakteristik diskontinuitas.

  3. Kondisi Hidrogeologi: Keberadaan dan aliran air tanah dapat sangat mempengaruhi stabilitas.

  4. Tingkat Pelapukan: Batuan lapuk memiliki sifat yang sangat berbeda dari batuan segar.

Seorang ahli geologi dan geoteknik harus bekerja sama untuk melakukan investigasi lapangan dan laboratorium yang ekstensif, analisis risiko, dan desain yang cermat untuk memastikan keamanan dan stabilitas setiap proyek konstruksi di atas atau dengan menggunakan batuan.

Semoga dokumentasi ini memberikan gambaran yang komprehensif dan bermanfaat bagi Anda!

Jika Anda membutuhkan informasi lebih spesifik tentang jenis batuan tertentu atau parameter lainnya, jangan ragu untuk bertanya! link bertanya : dengan AI Geologis Expert 

Semoga Bermanfaat, Terima Kasih

AI bekerja dengan mengolah data melalui algoritma tertentu untuk menghasilkan respons atau tindakan yang menyerupai manusia. Proses ini melibatkan pembelajaran (learning)penalaran (reasoning), dan koreksi mandiri (self-correction).

Penerapan (DeplymentDeep Learning pada Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan adalah teknologi yang memungkinkan mesin atau komputer untuk meniru kemampuan manusia, seperti berpikir, belajar, memahami, memecahkan masalah, dan membuat keputusanAI dirancang untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pengenalan suara, analisis data, atau pengambilan keputusan.

Penutup

Sekian Penjelasan Singkat Mengenai Mengenal lebih lanjut jenis-jenis batuan di Bumi beserta karakteristik, parameter geoteknik, implikasi terhadap struktur. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.

Posting Komentar

pengaturan flash sale

gambar flash sale

gambar flash sale