Pendahuluan
Selat Gibraltar adalah selat yang menghubungkan Samudra Atlantik dengan Laut Tengah. Secara geografis, Selat Gibraltar dibatasi oleh negara Spanyol dan Gibraltar di bagian utara, serta Maroko dan Ceuta di sebelah selatan
Selat Gibraltar adalah jalur laut sempit yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Laut Mediterania. Di bawah selat ini, terjadi proses geologi yang disebut subduksi, di mana satu lempeng tektonik meluncur di bawah lempeng lainnya.
Subduksi adalah proses geologi di mana lempeng tektonik litosfer, terutama lempeng samudra yang lebih tipis, menunjam ke bawah lempeng benua yang lebih tebal secara konvergen. Zona subduksi dapat terjadi baik antara dua lempeng benua, antara dua lempeng samudra, maupun antara lempeng benua dan samudra. Kerak samudra biasanya tenggelam ke dalam mantel di bawah kerak benua yang lebih ringan.
Gibraltar Map
Lempeng yang Terlibat
Dua lempeng tektonik yang terlibat dalam subduksi ini adalah:
- Lempeng Iberia (Eropa):* Terletak di sisi utara selat.
- Lempeng Afrika:* Terletak di sisi selatan selat.
Proses Subduksi
Lempeng
Afrika yang lebih padat bergerak perlahan ke arah utara dan meluncur di
bawah Lempeng Iberia yang lebih ringan. Proses ini menciptakan zona
subduksi, sebuah area di mana terjadi aktivitas seismik dan gunung
berapi yang signifikan.
Konsekuensi Subduksi
Subduksi di bawah Selat Gibraltar menimbulkan beberapa konsekuensi penting, antara lain:
- Gempa Bumi: Lempeng yang bergesekan selama subduksi melepaskan sejumlah besar energi, menyebabkan gempa bumi.
- Gunung Berapi: Ketika lempeng Afrika meluncur ke bawah lempeng Iberia, terjadi pelelehan sebagian dan pembentukan magma. Magma ini naik ke permukaan dan menciptakan gunung berapi.
- Pegunungan: Subduksi juga dapat membentuk pegunungan, karena batuan yang terdorong ke atas saat lempeng Afrika meluncur ke bawah.
- Deformasi: Proses subduksi menyebabkan deformasi kerak bumi, yang dapat mengakibatkan pembentukan cekungan dan pelipatan.
Aktivitas Tektonik Saat Ini
Selat
Gibraltar merupakan zona aktif secara tektonik. Sejak abad ke-18,
wilayah ini telah mengalami beberapa gempa bumi yang merusak, termasuk
gempa besar Lisbon tahun 1755 yang menewaskan puluhan ribu orang.
Pemantauan dan Mitigasi Risiko
Karena aktivitas tektonik yang berkelanjutan, pemantauan dan mitigasi risiko subduksi sangat penting di kawasan Selat Gibraltar. Sistem peringatan dini gempa dan rencana evakuasi adalah langkah-langkah penting yang telah diterapkan untuk melindungi masyarakat di daerah yang berisiko.
Penutup
Sekian Penjelasan Singkat Mengenai Subduksi di Bawah Selat Gibraltar. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.