Pembangunan infrastruktur berbasis pengurangan risiko bencana adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak bencana pada infrastruktur fisik dan manusia. Pendekatan ini melibatkan penilaian risiko bencana, perencanaan yang mempertimbangkan faktor risiko, dan implementasi tindakan mitigasi yang sesuai. Berikut adalah beberapa informasi terkait implementasi pembangunan infrastruktur berbasis pengurangan risiko bencana:
Peraturan dan Kebijakan: Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan peraturan dan kebijakan terkait pembangunan infrastruktur berbasis pengurangan risiko bencana. Contohnya adalah Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2020 yang mengatur tentang pembangunan infrastruktur baru di kawasan rawan bencana Selain itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga memiliki rencana strategis yang mencakup pembangunan infrastruktur permukiman berbasis masyarakat. Selain itu, melibatkan masyarakat dan forum pengurangan risiko bencana juga merupakan bagian dari pendekatan ini. Hal ini melibatkan analisis bahaya dan pemetaan resiko untuk mengidentifikasi area berbahaya dan meningkatkan kesadaran terhadap risiko bencana
Koordinasi dengan Pihak Terkait: Implementasi pembangunan infrastruktur berbasis pengurangan risiko bencana melibatkan koordinasi antara berbagai pihak terkait, seperti perangkat daerah yang memiliki tugas pokok terkait infrastruktur
Penilaian dan Pemetaan Risiko Bencana: Pendekatan ini dimulai dengan penilaian dan pemetaan risiko bencana untuk menentukan daerah-daerah yang berisiko tinggi dan memprioritaskan tindakan mitigasi
Tindakan Mitigasi: Setelah penilaian risiko, dilakukan perencanaan dan implementasi tindakan mitigasi yang sesuai. Tindakan mitigasi dapat mencakup pengaturan pembangunan di lokasi yang aman, penguatan infrastruktur terhadap bahaya, pengaturan zonasi, dan pembatasan penggunaan area berbahaya
Pembelajaran dan Perubahan: Implementasi pembangunan infrastruktur berbasis pengurangan risiko bencana melibatkan pembelajaran dari pengalaman masa lalu dan perubahan dalam manajemen penanggulangan bencana. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan strategi yang terstruktur, terukur, dan berkelanjutan dalam penanggulangan bencana
Pembangunan infrastruktur berbasis pengurangan risiko bencana merupakan salah satu upaya penting dalam mengurangi dampak bencana dan meningkatkan ketahanan infrastruktur terhadap risiko bencana. Dengan melibatkan berbagai pihak terkait dan menerapkan tindakan mitigasi yang tepat, diharapkan infrastruktur yang dibangun dapat lebih tahan terhadap bencana.
Apa itu Banjir?
Menurut BNPB, banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Kejadian bencana banjir sangat dipengaruhi oleh:
- Curah hujan yang tinggi
- Permukaan tanah yang lebih rendah dibandingkan air laut
- Daerah yang terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar yang sempit
- Kurangnya daerah resapan air akibat penebangan hutan dan pengembangan pemukiman
- Buruknya penanganan sampah
- Buruknya penanganan saluran air (drainase).
Penyebab banjir yang beragam membuat kita harus selalu waspada dan memahami tindakan yang dianggap perlu dilakukan bila terjadi banjir. Pasalnya, banjir yang tidak dapat ditangani dapat menimbulkan kerugian dan korban jiwa. Bencana banjir juga sering diikuti dengan berbagai masalah kesehatan seperti diare, leptospirosis, penyakit kulit dll.
Panduan Kesiapsiagaan Bencana Banjir
Banjir bisa terjadi secara lambat (gradual) dan ada juga yang mendadak, yakni banjir bandang. Ada hal-hal yang harus kita waspadai saat banjir dan berpotensi menimbulkan akibat yang fatal, antara lain:
- Arus
- Benda-benda yang hanyut
- Binatang berbahaya yang bisa masuk ke dalam rumah
- Ketinggian air yang bisa menenggelamkan.
Sehingga, penting bagi kita untuk mengetahui persiapan menghadapi banjir dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan saat banjir terjadi.
Siap Siaga Menghadapi Banjir
SEBELUM BANJIR
(Bila muncul tanda-tanda banjir)
- Kenali dan waspadai tanda-tanda banjir.
- Pahami rencana kesiapsiagaan bencana banjir.
- Ketahui sistem peringatan dini di lingkungan Anda.
- Siapkan perlengkapan tanggap darurat.
- Amankan barang berharga dan dokumen penting.
- Matikan aliran listrik, gas dan keran air.
- Pantau perkembangan informasi seputar banjir.
- Bersiaplah untuk kemungkinan mengungsi.
SAAT BANJIR
Di Dalam Rumah/Gedung
- Pantau perkembangan cuaca dan ketinggian air.
- Bila ada himbauan mengungsi, segera lakukan.
Di Luar Rumah/Gedung
- Bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
- Jangan melintasi air yang berarus.
- Hati-hati terhadap lubang dan gorong-gorong.
- Jangan menyentuh tempat melekatnya kabel listrik.
- Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir.
- Jangan minum air banjir.
Di Perjalanan (ketika berkendara)
- Jangan menerobos air yang berarus, sebaiknya putar balik.
- Bila ketinggian air meningkat, segera keluar dari kendaraan.
- Bergeraklah ke tempat aman.
Bila Harus Mengungsi
- Jagalah kebersihan dan sanitasi lingkungan pengungsian.
- Bijak dalam menggunakan air bersih.
- Jangan kembali ke rumah sebelum keadaan benar-benar aman. Tunggu arahan dari pihak berwenang.
- Bantu warga disabilitas, lanjut usia atau anak-anak selama di pengungsian.
SETELAH BANJIR
- Jika mengungsi, kembalilah ke rumah jika keadaan sudah aman.
- Gunakan alas kaki saat memasuki rumah.
- Periksa kerusakan pada seluruh bagian rumah.
- Periksa adanya binatang berbahaya.
- Keringkan peralatan listrik yang terendam.
- Periksa ketersediaan air bersih.
- Buang makanan/minuman yang terendam.
- Bersihkan rumah dan lingkungan sekitar.
- Bersihkan perabotan dengan desinfektan.
- Jagalah kebersihan makanan/minuman sesudah banjir.
Penutup
Sekian Penjelasan Singkat Mengenai IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.
