
Kedua material ini sering dibandingkan karena keduanya memiliki densitas (kepadatan) yang sangat tinggi, namun mereka memiliki karakteristik atom dan penggunaan praktis yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mendalamnya:
1. Depleted Uranium (DU)
Depleted Uranium adalah sisa dari proses pengayaan uranium alam. Setelah isotop $U^{235}$ diambil untuk bahan bakar nuklir, sisanya adalah $U^{238}$ yang memiliki radioaktivitas jauh lebih rendah (sekitar 60% dari uranium alami).
Sifat dan Sifat Atom
Simbol & Nomor Atom: U (Uranium), nomor atom 92.
Berat Atom: Sekitar 238,03 g/mol.
Densitas: 19,1 g/cm^3 (sangat padat, 1,7 kali lebih padat dari timbal).
Titik Lebur: 1.132,2 derajad C.
Sifat Khusus: Bersifat piroforik (mudah terbakar secara spontan saat bergesekan dengan udara pada suhu tinggi) dan memiliki kemampuan self-sharpening (menajamkan diri sendiri saat menembus target).
Kegunaan
Militer: Bahan utama proyektil penembus baja (APFSDS) dan lapisan pelindung tank (seperti pada tank M1 Abrams).
Industri: Pemberat kye (counterweight) pada pesawat terbang dan kapal, serta pelindung radiasi di rumah sakit.
2. Tungsten (Wolfram)
Tungsten adalah logam alami yang dikenal karena memiliki titik lebur tertinggi di antara semua logam murni.
Sifat dan Sifat Atom
Simbol & Nomor Atom: $W$ (Wolfram), nomor atom 74.
Berat Atom: 183,84 g/mol.
Densitas: 19,3 g/cm^3 (sedikit lebih padat dari uranium murni).
Titik Lebur: 3.422 derajad C (tertinggi di dunia logam).
Sifat Khusus: Sangat keras, tahan korosi, dan memiliki ekspansi termal yang sangat rendah.
Kegunaan
Militer: Alternatif proyektil penembus baja (dalam bentuk Tungsten Heavy Alloy atau Tungsten Carbide).
Industri: Filamen lampu pijar, alat potong mesin industri, perhiasan tahan gores, dan komponen mesin jet.
Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan
| Fitur | Depleted Uranium (DU) | Tungsten (W) |
| Kelebihan | Lebih murah (limbah nuklir), self-sharpening, efek piroforik (meledak setelah menembus). | Tidak radioaktif, titik lebur sangat tinggi, lebih keras, ramah lingkungan. |
| Kekurangan | Radioaktif lemah, toksisitas kimia tinggi, kontroversial secara politik. | Sangat mahal, sulit diproses, cenderung "tumpul" (mushrooming) saat menembus baja. |
Mana yang Lebih Unggul?
Jawabannya tergantung pada aplikasi:
Dalam Pertempuran (Penetrasi Baja): DU lebih unggul. Saat proyektil DU menghantam tank, ujungnya tidak tumpul (menjamur) melainkan mengelupas secara tajam (adiabatic shear banding). Selain itu, debu DU yang masuk ke dalam tank akan terbakar secara spontan (piroforik).
Dalam Keamanan & Lingkungan: Tungsten jauh lebih unggul. Tungsten stabil, tidak beracun secara radiologis, dan tidak meninggalkan kontaminasi radioaktif di medan perang.
Dalam Ketahanan Panas: Tungsten mutlak unggul karena titik leburnya yang luar biasa.
Kesimpulan
Depleted Uranium adalah material pilihan militer untuk efisiensi penghancuran maksimal dengan biaya rendah, namun membawa risiko kesehatan jangka panjang karena sifat radioaktif dan toksisitas kimianya. Sebaliknya, Tungsten adalah material premium yang sangat kuat, aman bagi lingkungan, namun mahal dan memiliki efisiensi penetrasi sedikit di bawah DU karena sifat mekanisnya yang berbeda saat hantaman kecepatan tinggi.
Penutup
Sekian Penjelasan Singkat Mengenai Perbandingan Deplated uranium dan Tungsten, tentang sifatnya, kekuatannya, kegunaan bagi manusia. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.