Galeri Bendungan Indonesia
Galeri Bendungan Indonesia merupakan Galeri di bawah naungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan, Kementerian PUPR. Galeri ini terletak di lantai dasar Gedung Sumber Daya Air Jl. Pattimura No. 20, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Galeri Bendungan Indonesia memiliki fungsi di dalamnya terdapat Ruang Monitoring Bendungan untuk melakukan monitoring bendungan-bendungan di seluruh Indonesia. Galeri ini dibentuk sebagai representasi siklus pembangunan PUPR yang menyediakan fungsi monitoring, informasi dan edukasi dalam satu atap.
Galeri Bendungan Indonesia juga menyajikan representasi proses pembangunan bendungan dan juga pengenalan peralatan seperti alat berat dan alat ukur yang digunakan dalam proses pembangunan bendungan yang menggunakan tahap Survey, Investigasi, Land Acquisition, Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan.
Bendungan
Bendungan adalah bangunan yang berupa urukan tanah, urukan batu, dan beton, yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang, atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk.
Setiap penahan buatan, jenis urugan atau jenis lainnya, yang menampung air atau dapat menampung air baik secara alamiah maupun buatan, termasuk pondasi, tebing tumpuan, serta bangunan pelengkap dan peralatannya.
Waduk
Waduk adalah tempat pada permukaan tanah yang dimaksudkan untuk menyimpan/menampung air saat terjadi kelebihan air/musim penghujan, kemudian air yang melimpah tersebut dimanfaatkan untuk keperluan pertanian dan berbagai keperluan lainnya pada saat musim kemarau. Waduk merupakan hasil atau output yang terjadi akibat dibangunannya bendungan. Umumnya, waduk dibuat dengan jalan membendung aliran sungai.
Daerah Tangkapan Air (DTA) atau Daerah Aliran Sungai (DAS),
Daerah Tangkapan Air (DTA) atau Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah terutama dibatasi oleh punggung-punggung bukit di mana air meresap dan atau mengalir dalam satu sistem pengaliran melalui lahan, anak sungai, dan sungai induknya.
Pemilik Bendungan
Pemilik Bendungan, adalah Pemerintah, pemerintah propinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau badan usaha, yang bertanggung jawab atas pembangunan bendungan dan pengelolaan bendungan beserta waduknya.
Pengelola Bendungan
Pengelola Bendungan, adalah instansi pemerintah yang ditunjuk oleh pemilik bendungan, atau badan usaha yang ditunjuk oleh pemilik bendungan, atau pemilik bendungan yang menyelenggarakan pengelolaan bendungan beserta waduknya.
Unit Pengelola Bendungan
Unit Pengelola Bendungan, adalah unit yang merupakan bagian dari pengelola bendungan yang ditetapkan oleh pemilik bendungan untuk melaksanakan pengelolaan bendungan beserta waduknya.
Komisi Keamanan Bendungan (KKB)
Komisi Keamanan Bendungan (KKB), adalah instansi teknis keamanan bendungan yang bertugas membantu menteri dalam penanganan keamanan bendungan.
Balai Bendungan
Balai Bendungan, adalah Unit Pelaksana Teknis bidang keamanan bendungan yang dibentuk untuk memberikan dukungan teknis dan administratif kepada instansi teknis keamanan bendungan/ KKB.
Waduk
Waduk, adalah wadah buatan yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan.
Kapasitas Tampungan (Storage Capacity)
Kapasitas Tampungan (Storage Capacity), adalah kemampuan suatu waduk dalam menampung sejumlah air sampai pada ketinggian normal.
Tampungan Efektif (Effective
Storage)
Tampungan Efektif (Effective Storage), adalah tampungan air waduk yang berada di antara tinggi/elevasi muka air normal (MAN) sampai tinggi muka air rendah (MAR).
Tampungan Banjir (Flood Storage)
Tampungan Banjir (Flood Storage), adalah tampungan air waduk yang berada di atas tinggi/ elevasi muka air normal (MAN).
Tampungan Mati (Dead Storage)
Tampungan Mati (Dead Storage), adalah tampungan air waduk yang berada di bawah tinggi/elevasi muka air rendah (MAR) yang dialokasikan untuk tampungan sedimen.
Volume Waduk
Volume Waduk, adalah sejumlah massa air yang tertampung dalam suatu waduk pada ketinggian tertentu.
Volume Efektif
Volume Efektif, adalah sejumlah air waduk yang terletak antara tinggi muka air normal dengan tinggi muka air minimum yang dapat dipergunakan untuk untuk operasional.
Volume Efektif Total
Volume Efektif Total, adalah volume air total dari beberapa waduk dikurangi dengan tampungan mati total dari beberapa waduk.
Tinggi Muka Air (TMA) Waduk
Tinggi Muka Air (TMA) Waduk, adalah elevasi permukaan air di waduk atau danau yang diukur dengan alat ukur yang dipasang di tepinya. TMA waduk biasanya dihubungkan dengan volume atau luas permukaan air waduk atau danau.
Luas Genangan
Luas Genangan, adalah luas permukaan air yang tergenang dalam suatu waduk atau danau.
Tahun normal
Tahun normal berdasarkan Kepmen PU. 360/KPTS/M/2004 adalah tahun pada saat debit air yang masuk ke waduk merupakan debit rata-rata pengamatan dari data pengamatan yang terjadi, yang deviasinya berkisar antara nilai rata-rata + σy sampai – σy. Nilai σ adalah standar deviasinya dan y adalah suatu besaran yang tergantung dari resiko dan tingkat akurasi yang diinginkan. Sedangkan tahun normal menurut BMKG adalah besaran curah hujan berkisar antara 85% sampai 115 % dari curah hujan rata-rata hasil pengamatan.
Tahun basah
Tahun basah berdasarkan Kepmen PU. 360/KPTS/M/2004 adalah tahun pada saat debit air yang masuk ke waduk merupakan debit yang lebih besar atau sama dengan debit rata-rata ditambah dengan σy.
Hight Water Lavel (HWL)
Hight Water Lavel (HWL), adalah TMA air waduk tertinggi (normal) yang harus dikendalikan untuk tidak terlampaui, terutama pada sepanjang musim hujan dengan harapan masih tersedia ruang (tampungan) waduk guna menampung air banjir yang masuk ke waduk. HWL.
Flood Water Level (FWL)
Flood Water Level (FWL), adalah TMA waduk maksimum rencana yang diperoleh dari hasil flood routing (penelusuran banjir) dengan debit banjir rencana dengan kala ulang tertentu..
Katup (Valve)
Katup (Valve), adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk mengatur aliran air yang masuk dan keluar dari pipa (terowongan) sehingga bagian pengatur (daun pintu, piringan, dll) tetap berada di dalam lintasan air pada waktu dibuka penuh.
Kavitasi
Kavitasi, adalah gejala hidromekanik yang terjadi pada aliran yang membentuk gelembung uap, di mana tekanan setempat menurun di bawah tekanan uap air dan mulai pecah segera setelah melampauinya. Gaya pukulan yang dihasilkan dari pecahnya gelembung kavitasi mengakibatkan terjadinya konsentrasi tekanan dan dapat menimbuikan deformasi plastik atau pengerasan tegangan. Kerusakan akibat kavitasi dapat terjadi pada permukaan baja sebagai akibat dari berulangnya tekanan mekanik.
Gejala kavitasi pada bendungan dapat mencakup beberapa hal, antara lain:
- Suara berisik: Kavitasi pada bendungan dapat menghasilkan suara berisik yang terdengar saat air mengalir melalui struktur bendungan
- Getaran: Kavitasi juga dapat menyebabkan getaran pada bendungan, yang dapat dirasakan atau diamati.
- Adanya pusaran di dalam aliran: Kavitasi dapat menyebabkan terbentuknya pusaran di dalam aliran air, yang dapat mengumpulkan gelembung-gelembung uap di satu koordinat
- Penurunan tekanan: Kavitasi dapat menyebabkan penurunan tekanan pada daerah tertentu di dalam bendungan, terutama pada daerah dengan tekanan tinggi yang dirancang untuk mereduksi penurunan tekanan
Operasi Normal
Operasi Normal, adalah operasi sehari-hari sesuai prosedur standar untuk melayani keperluan air di hilir bendungan.
Operasi Darurat
Operasi Darurat, adalah operasi waduk untuk merespon suatu kejadian yang dapat mengancam keamanan dan keutuhan bendungan.
Ahli Perekayasaan Bendungan
Ahli Perekayasaan Bendungan, Perorangan atau kelompok orang yang diakui sebagai ahli dan berpengalaman dalam bidang bendungan dan memberikan jasa perencanaan dan atau pengawasan pembangunan bendungan.
Laporan Justifikasi oleh Insinyur (Engineer) Bendungan
Insinyur (Engineer) Bendungan
Seseorang yang berkualitas profesional dan berpengalaman dalam aspek yang berhubungan dengan teknik bendungan yang diijinkan ikut serta dalam sebagai atau semua penyelidikan, perencanaan, pembangunan, perbaikan, pekerjaan rehabilitasi, operasi, pemeliharaan dan pengamatan serta penghapusan kegiatan bendungan
Inspeksi Bendungan
Pemeriksaan detail bendungan dan bangunan pelengkapnya, baik yang berada di atas maupun di bawah permukaan air, yang dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun, tergantung pada klasifikasi bahaya bendungan.
Pemeriksaan
Inspeksi yang dilakukan oleh petugas Operasi dan Pemeliharaan, Pengelola atau Pemilik bendungan, terhadap bendungan, bangunan pelengkap dan peralatannya untuk memeriksa perilaku bendungan.
Pemeriksaan Visual
Periksaan terhadap bagian permukaan yang terlihat pada bendungan dan pelengkapnya, yang antara lain mencakup terhadap : retakan, pelarutan, bocoran, indikasi kemerosotan mutu atau reaksi kimia, kerusakan akibat erosi atau kavitasi, dan lain sebagainya, yang dilakukan oleh petugas Operasi dan pemeliharaan yang terlatih.
Banjir Desain
Banjir yang digunakan untuk mendesain bendungan beserta bangunan-bangunan pelengkapnya, terutama untuk menentukan ukuran bangunan pelimpah dan bangunan pengeluaran, serta untuk menentukan volume tampungan maksimum air waduk dan tinggi bendungan.
Bangunan Pengeluaran
Segala fasilitas bangunan pelengkap yang digunakan untuk mengendalikan pengeluaran/pengaliran air dari waduk.
Lapisan Pelindung
Lapisan Pelindung adalah Suatu lapisan yang biasanya diletakkan pada lereng hulu bendungan urugan atau sepanjang saluran air sebagai pelindung terhadap hempasan gelombang, erosi atau gerusan air. Lapisan pelindung dapat terdiri atas bongkahan-bongkahan batu besar tak beraturan (Rip-rap), blok atau beton pracetak, atau bahan-bahan lain yang dapat difungsikan sebagai pelindung lereng.
Panjang Puncak
Panjang Puncak adalah seluruh panjang puncak bendungan. Hal ini termasuk panjang semua bangunan seperti bangunan pelimpah, gedung pembangkit listrik, pintu air navigasi, tangga ikan (fish ladder) dan lain sebagainya dimana bagian ini membentuk bagian panjang dari bendungan. Jika bagian tersebut terpisah letaknya, maka tidak dimasukkan sebagai panjang puncak.
Puncak Bendungan
Puncak Bendungan adalah elevasi permukaan bendungan yang paling tinggi dan tidak memperhitungkan bagian untuk penurunan dan tidak termasuk kerb, parapet, pagar pengaman atau bangunan lain yang bukan merupakan bagian dari banguanan penahan air. Elevasi permukaan ini biasanya merupakan plan untuk kendaraan atau untuk pejalan kaki atau yang bukan limpasan (non overflow section) bendungan.
Fondasi
Fondasi adalah bagan (material) dasar dari lembah dan tebing tumpuan (abutment) dimana bendungan dibangun.Dasar Bendungan
Dasar Bendungan adalah bagian pondasi yang merupakan bagian terendah dari badan utama bendungan dan tidak termasuk tebing tumpuan (abutment). Elevasi dasarnya berada pada elevasi pondasi terendah dari bagian bendungan. Tidak termasuk dinding tirai (curtain wall), tiang pancang dan kantung-kantung galian yang tidak berada pada dasar membentang dari kaki hulu dan hilir bendungan.Tinggi Bendungan
Tinggi Bendungan adalah perbedaan tinggi antara puncak bendungan dengan dasar sungai pada kaki hilir badang bendungan atau jika bendungan tidak melintang aliran sungai, perbedaan tinggi puncak bendungan dengan elevasi terendah galian pondasi bendungan.Jagaan (freeboard)
Jagaan (freeboard) adalah Jarak vertikal antara muka air banjir desain dengan bagian atas bendungan atau puncak bendungan.Kaki Bendungan (toe of dam)
Kaki Bendungan (toe of dam) adalah pertemuan bagian muka hilir bendungan dengan permukaan tanah asli.Timbunan (urugan)
Timbunan (urugan) adalah Bahan (material) pengisi, biasanya tanah atau batu, ditimbun dengan sisi-sisi lereng /miring dan dengan panjang lebih besar dari tingginya.Kajian Ulang
Kajian Ulang guna menilai keamanan bendungan terdiri dari studi yang terperinci mengenai struktural, geoteknik, aspek desain hidroulik dan hidrologi, catatan dan laporan kegiatan pengamatan termasuk pengkajian ulang keamanan yang berkenaan dengan praktis desain yang mutakhir.Bukit/Tebing Tumpuan (Abutment)
Bukit/Tebing Tumpuan (Abutment) Bukit di kiri dan kanan lembah dimana bendungan bertumpu.Daerah Pengaliran Sungai
Daerah Pengaliran Sungai adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah dimana air meresap dan atau mengalir (dalam suatu sistem pengaliran) melalui lahan, anak sungai dan sungai induknya.Berem (berm)
Berem (berm) Bagian suatu lereng (urugan atau galian) yang (hampir) horizontal, biasanya berfungsi untuk menahan kestabilan dari suatu lereng bendungan urugan.Bahu Bendungan
Bahu Bendungan adalah Bagian hulu dan hilir potongan melintang bendungan urugan di setiap sisi dari inti bendungan urugan.Keruntuhan Bendungan
Keruntuhan Bendungan adalah terjadinya atau kemungkinan terjadinya keruntuhan bendungan atau tumpukan bendungan yang mengakibatkan mengalirnya air waduk dalam jumlah yang besar atau terjadinya peningkatan jumlah air yang keluar dari waduk sehingga tidak terkendali.Analisa Bahaya Runtuhnya Bendungan
Analisa Bahaya Runtuhnya Bendungan adalah Analisa dari berbagai pola bobolnya bendungan yang mengakibatkan gelombang banjir sepanjang bagian hilir sepanjang bagian hilir lembah dan dataran banjir, untuk menkaji terjadinya kerugian, kehilangan dan menentukan faktor risiko.
Inti Bendungan
Inti Bendungan adalah suatu bagian (zona) material yang mempunyai sifat rembesan rendah pada sebuah bendungan urugan.
Bangunan Pelengkap
Bangunan Pelengkap adalah Bangunan berikut komponen dan fasilitasnya yang secara fungsional menjadi satu kesatuan dengan bendungan.
Bangunan Pelimpah (Spillway)
Bangunan Pelimpah (Spillway) adalah bendung, konduit, terowongan, saluran atau bangunan lain yang didesain guna mengalirkan air dari waduk apabila muka air melebihi mercu pelimpah dan mengendalikan aliran air melalui bangunan pelimpah. Bangunan pelimpah pada umumnya digunakan untuk mengalirkan air banjir dengan aman bagi "bendungan" atau untuk mengeluarkan air bagi maksud lain. Bangunan pelimpah kemungkinan tidak berpintu atau tidak dapat dikendalikan (bangunan pelimpah limpasan), dalam hal ini pelimpasan air terjadi bila muka air naik di atas mercu pelimpah. Bila bangunan pelimpah berpintu, maka pintu air dipakai guna mengatur peningkatan air waduk, disebut bangunan pelimpah berpintu atau pelimpah terkendali.
Mercu Bagian Pelimpah
Kolam Olak
Kolam Olak adalah kolam yang dibangun sedemikian rupa, agar dapat meredam energi dari air yang mengalir cepat dari bangunan pelimpah atau pengeluaran bawah (bottom outlet) sehingga melindungi dasar dari erosi.
Batu Lapis Lindung (rip-rap)
Batu Lapis Lindung (rip-rap) adalah Lapisan batu besar, batu pecah atau blok pracetak yang diletakkan secara sembarangan atau diatur dengan tangan pada tebing hulu dan/atau hilir pada bendungan urugan atau pada tepi waduk atau pada pinggir-pinggir saluran sebagai pelindung terhadap gerakan gelombang.
Trashrack
Trashrack adalah Perlengkapan yang dipasang di sisi hulu pintu air untuk menyaring air dari kotoran-kotoran sampah ikutan, agar tidak menyumbat pintu air, saluran, dan katup pengaman.
Katup Pengaman
Katup Pengaman dipasang di sisi hulu katup pancar, diperlukan apabila ada perbaikan/pemeliharaan katup pancar.
Kapasitas Waduk
Kapasitas Waduk adalah Jumlah daya tampung waduk sampai ke elevasi muka air normal atau elevasi operasi normal.
Data Bendungan
Data Bendungan adalah dokumen yang memuat riwayat lengkap bendungan mulai dari investigasi, desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, pengamatan dan program keamanan. Hal ini dapat digunakan untuk memonitor kinerja bendungan.
Kebocoran (leakage)
Kebocoran (leakage) adalah Aliran air bebas yang mengalir melalui lubang atau retakan.
Rembesan (seepage)
Rembesan (seepage) adalah Hilangnya air waduk karena perkolasi melalui tubuh bendungan di bawah atau di sekitar bendungan.
Tekanan Air Pori (pore pressure)
Tekanan Air Pori (pore pressure) adalah Tekanan udara dan air dalam ronga atau pori-pori bahan (material).
Material Saringan zona (filter)
Material Saringan zona Saringan (filter) adalah Bahan (material) granular yang ditempatkan di badan bendungan urugan, bergradasi (alam atau diseleksi), yang dapat mengalirkan air rembesan tanpa menyebabkan ikutnya bahan (material) dari bagian yang bersebelahan dengan saringan.
Selimut Drainase (drainage blanked)
Selimut Drainase (drainage blanked) adalah Lapisan drainase yang ditempatkan langsung di atas fondasi sebelah hilir bendungan. Pada bendungan urugan, selimut tersebut mungkin dihubungkan dengan bagian kedap air.
Dinding Penghalang rembesan (Cut-off)
Dinding Penghalang rembesan (Cut-off) adalah Konstruksi kedap air untuk mencegah air mengalir melalui materrial fondasi.
Erosi Buluh (piping)
Erosi Buluh (piping) adalah Pembentukan aliran air sebagai hasil peningkatan erosi dalam tanah akibat rembesan air.
Gaya Angkat (uplift)
Gaya Angkat (uplift) adalah Gaya angkat oleh tekanan pori yang terjadi pada fondasi, di bagian dasar dan seluruh bendungan.
Pengamatan
Pengamatan adalah pemantauan dan pemerikasaan visual secara terus-menerus mengenai kondisi bendungan dan bangunan pelengkapnya serta pengkajian ulang prosedur operasi dan pemeliharaan, serta prosedur pemantauan (monitoring) agar dapat menentukan apakah kecenderungan bahaya akan terjadi.
Pemantauan
Pemantauan adalah Penyimpanan serta pencatatan kinerja dan gejala perilaku bendungan dan bangunan pelengkapnya dengan pengukuran langsung, observasi dan pengukuran dengan memakai peralatan atau instrumen untuk memperoleh data, dan dari data tersebut ditarik kesimpulan mengenai kinerja dan kecenderungan perilaku bendungan.
Pemeriksaan Visual
Pemeriksaan Visual adalah Suatu kegiatan dalam rangka pengamatan bendungan yang dilakukan secara teratur dan dilaksanakan oleh ahli rekayasa bendungan yang memenuhi persyaratan dan pengalaman.
Peralatan Pemantauan
Peralatan Pemantauan adalah Instrumen atau peralatan lain yang digunakan untuk pemantauan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah Kegiatan rutin yang dipakai untuk memelihara bangunan-bangunan dan sistem (mekanikal, elektrikal, hidroulik dan pekerjaan sipil) agar tetap dalam keadaan aman dan berfungsi.
Penghapusan Fungsi Bendungan (abodement of dam)
Penghapusan Fungsi Bendungan (abodement of dam) adalah menghentikan penggunaan bendungan untuk selamanya yaitu dengan mengosongkan waduk dan membiarkan sungai membentuk resim airan air alamiah dengan atau tanpa membongkar bendungan.
Pekerjaan Perbaikan
Pekerjaan Perbaikan adalah Pekerjaan yang diperlukan guna merehabilitasi, memperkuat, membangun kembali meningkatkan atau merubah bendungan yang sudah ada, pekerjaan bangunan pelengkap, fondasi, tebing tumpuan atau daerah sekitarnya untuk memperoleh tingkat keamanan yang layak (seperti drainase, injeksi semen, dinding topang, bangunan pelimpah atau modifikasi, bangunan pengeluaran, dan lain sebagainya).
Panel Bebas
Panel Bebas adalah organisasi atau perorangan yang ditunjuk oleh Komisi atau Pemilik Bendungan/Pengelola Bendungan untuk memberikan saran mengenai masalah khusus.
Elevasi PP
Elevasi PP adalah Elevasi yang sudah diikatkan dengan Peil yang
dipakai sebagai titik ikat (EL.BM) untuk dipakai sebagai elevasi-elevasi yang ada di lokasi bendungan (contoh
elevasi puncak bendungan dan elevasi lainnya).
Penutup
Sekian Penjelasan Singkat Mengenai DEFINISI DAN ISTILAH PADA BENDUNGAN. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.
Apa reaksimu setelah membaca DEFINISI DAN ISTILAH PADA BENDUNGAN