Search Suggest

Berapa jumlah Lempeng Tektonik di Bumi ?

5 menit

Lempeng tektonik adalah bagian dari lapisan litosfer Bumi yang terdiri dari kerak benua dan kerak samudera . Lempeng-lempeng ini bergerak relatif satu sama lain di atas lapisan astenosfer yang lebih lemah. Pergerakan lempeng tektonik ini merupakan hasil dari gaya dorong dan tarik yang terjadi di dalam Bumi.

Lempeng tektonik terbentuk oleh pembagian kerak bumi menjadi beberapa lempeng yang saling berinteraksi di batas-batasnya. Ada tiga jenis batas lempeng tektonik utama:

  1. Batas divergen: Lempeng-lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Di sini, magma dari mantel bumi naik ke permukaan dan membentuk kerak baru. Contohnya adalah Dorsal Atlantik Tengah, di mana lempeng Amerika Utara dan lempeng Eurasia bergerak menjauh satu sama lain.

  2. Batas konvergen: Lempeng-lempeng bertumbukan satu sama lain. Ada tiga jenis batas konvergen:

    • Subduksi: Lempeng samudera yang lebih padat akan menyusup di bawah lempeng benua atau lempeng samudera yang lebih ringan. Contohnya adalah zona subduksi di sepanjang Cincin Api Pasifik.
    • Kolisinya: Dua lempeng benua bertumbukan dan saling mendorong, membentuk pegunungan. Contohnya adalah Himalaya yang terbentuk dari tumbukan lempeng India dan lempeng Eurasia.
    • Kolisinya: Dua lempeng samudera bertumbukan dan membentuk busur kepulauan atau pegunungan bawah laut. Contohnya adalah Kepulauan Jepang yang terbentuk dari tumbukan lempeng Pasifik dan lempeng Filipina.
  3. Batas transform: Lempeng-lempeng saling meluncur secara horizontal satu sama lain. Contohnya adalah Patahan San Andreas di California, Amerika Serikat.

Pergerakan lempeng tektonik ini dapat menyebabkan gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera. Studi tentang lempeng tektonik sangat penting dalam pemahaman tentang geologi, sejarah bumi, dan bahkan dalam memprediksi dan memahami gempa bumi.

Miliaran tahun yang lalu, permukaan bumi merupakan lautan batuan cair yang membara. Saat magma yang mendidih itu berangsur mendingin, ia membentuk cangkang berbatu. Mineral yang lebih padat menyatu ke bagian dalam planet, sementara mineral yang kurang padat naik ke permukaan.

“Begitulah cara lempeng terbentuk di permukaan bumi,” kata Catherine Rychert, ahli geofisika di Woods Hole Oceanographic Institution, Massachusetts kepada Live Science. 

“Lempengnya adalah kerak bumi, lalu sedikit mantel di bawahnya. Di bawahnya (lagi) terdapat material yang lebih lemah.”

Bahan yang lebih lemah itu lebih panas dan mudah bergerak. Perbedaan kekuatan antara berbagai lapisan itu memungkinkan lempeng-lempeng di atasnya bergerak, bergesekan, saling menyimpang, dan bertabrakan. 

Di zona-zona itu, terbentuklah keretakan dan pegunungan, termasuk gunung berapi, dan tentu saja gempa bumi. Semua itu pada akhirnya memicu kehidupan.

Tapi, berapa banyak lempeng yang menutupi permukaan bumi kita? Jawabannya berkisar antara belasan hingga hampir 100 lempeng, tergantung indikator apa yang dipakai.

"Kebanyakan ahli geologi sepakat bahwa terdapat antara 12 dan 14 lempeng utama (primer) yang menutupi sebagian besar permukaan bumi," kata Saskia Goes, ahli geofisika di Imperial College London. 

Masing-masing lempeng mempunyai luas setidaknya 7,7 juta mil persegi atau 20 juta kilometer persegi. Yang terbesar adalah lempeng Amerika Utara, Afrika, Eurasia, Indo-Australia, Amerika Selatan, Antartika, dan Pasifik.

Yang paling monumental adalah Lempeng Pasifik, yang luasnya mencapai 39,9 juta mil persegi atau 103,3 juta km persegi, diikuti oleh Lempeng Amerika Utara, yang luasnya 29,3 juta mil persegi atau 75,9 juta km persegi. “Selain tujuh lempeng yang sangat besar, ada lima lempeng lainnya yang berukuran lebih kecil, yaitu Laut Filipina, Cocos, Nazca, Arab, dan Juan de Fuca,” kata Goes. 

Beberapa ahli geologi menghitung Lempeng Anatolia (bagian dari Lempeng Eurasia) dan Lempeng Afrika Timur (bagian dari Lempeng Afrika) sebagai lempeng yang terpisah. Alasannya, keduanya bergerak dengan kecepatan yang jelas berbeda dari lempeng utama tersebut. Hal itu menjelaskan mengapa perkiraan lempeng utama berkisar antara 12 hingga 14 nama.

Dan segalanya menjadi lebih rumit ketika Anda melihat batas lempeng, di mana lempeng tektonik menyebabkan lempeng pecah menjadi lebih kecil yang disebut lempeng mikro. Luasnya kurang dari 1 juta km persegi, dan beberapa ilmuwan memperkirakan ada sekitar 57 lempeng mikro di Bumi.

Tapi, lempeng kecil itu biasanya tidak dimasukkan dalam peta dunia, sebuah perbedaan yang mencerminkan ketidakpastian tentang bagaimana mereka terbentuk. “Jumlah lempeng mikro akan terus berubah, tergantung pada bagaimana para ilmuwan memilih mendefinisikannya, dan seiring kita mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana dan di mana letak deformasi pada batas lempeng,” kata Goes.

Ketika para ahli geologi memahami teka-teki dinamis ini, pergerakan lempeng bumi menciptakan beberapa skenario yang menarik. "Lempeng Pasifik adalah tercepat, bergerak ke barat laut 7 hingga 10 sentimeter per tahun," kata Rychert. 

Menurut dia, gerakan cepat lempeng Pasifik disebabkan oleh cincin zona subduksi di sekitarnya, atau dikenal sebagai Cincin Api. Itu adalah tempat dimana gaya gravitasi menarik lempeng-lempeng tersebut ke dalam bumi.

Rychert menegaskan, gerakan konstan tersebut bahkan kemungkinan bisa memakan benua. “Kami berpikir bahwa kadang-kadang sebuah benua akan tenggelam, dan sebagian darinya akan jatuh ke dalam mantel,” kata Rychert.

Berbagai kekuatan dramatis itu masih menyisakan banyak pertanyaan. Seperti apa permukaan planet kita yang berlapis lempeng beberapa miliar tahun mendatang masih menjadi misteri. 

Sumber: Live Science, https://antariksa.republika.co.id/

Penutup

Sekian Penjelasan Singkat Mengenai Berapa jumlah Lempeng Tektonik di Bumi ?. Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.

Posting Komentar

pengaturan flash sale

gambar flash sale

Promo

gambar flash sale